NOVA.ID - Kapan harus bawa anak ke dokter saat demam?
Mengenai kapan seorang anak yang demam harus dibawa ke dokter kadang masih membuat ibu bingung.
Sejatinya, demam adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
Pada anak-anak, demam adalah gejala umum yang dapat terjadi karena berbagai alasan.
Demam pada anak adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh anak meningkat di atas batas normal, yang biasanya adalah sekitar 98.6 derajat Fahrenheit atau 37 derajat Celsius.
Penyebab demam pada anak bisa beragam.
Mulai dari infeksi bakteri atau virus, respon alami setelah vaksinasi, penyakit inflamasi seperti autoimun, hingga overheating.
Asal tahu saja, overheating atau paparan terhadap suhu lingkungan yang sangat tinggi atau aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan demam pada anak.
Harus semakin waspada, sebab belakangan Indonesia memang tengah dilanda cuaca panas ekstrem.
Penuhi kebutuhan cairan anak dan jaga anak untuk tidak banyak terpapar suhu panas.
Kalau sudah terlanjur demam bagaimana?
Baca Juga: Ampuh! Cara Mengatasi Anak Demam Tapi Kaki dan Tangan Dingin
Sebenarnya tidak semua kasus demam pada anak memerlukan kunjungan ke dokter.
Namun, ada beberapa situasi di mana kita harus menjadi lebih waspada dan mempertimbangkan untuk membawa anak ke dokter, seperti:
1. Demam Tinggi: Jika suhu tubuh anak mencapai 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celsius) atau lebih, ini adalah tanda peringatan yang serius dan sebaiknya menghubungi dokter segera.
2. Usia Anak: Bayi di bawah 3 bulan dengan demam harus dilihat oleh dokter secepat mungkin, bahkan jika suhu tubuhnya tidak sangat tinggi.
3. Gejala Parah: Jika anak mengalami gejala parah selain demam, seperti sesak napas, kejang, kebingungan, muntah parah, atau tanda-tanda dehidrasi (kurang buang air kecil, bibir kering, mata cekung), kita harus mencari perawatan medis dengan segera.
4. Demam Berkepanjangan: Jika demam anak berlangsung lebih dari 3 hari tanpa adanya perbaikan, kita harus berkonsultasi dengan dokter untuk menilai penyebabnya.
5. Demam Kambuh: Jika anak sudah pulih dari demam, tetapi kemudian mengalami demam lagi, itu bisa menjadi tanda infeksi yang lebih serius.
6. Faktor Risiko Lain: Jika anak memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko komplikasi saat demam, seperti masalah jantung atau imunodefisiensi, segera konsultasikan dengan dokter.
Ingatlah bahwa dokter adalah sumber informasi terbaik untuk perawatan kesehatan anak, dan jika Sahabat NOVA ragu, lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan nasihat medis yang tepat. (*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR