NOVA.ID - Suhu panas ekstrem menggila di Indonesia akhir-akhir ini.
Bahkan, jam 9 pagi terasa seperti jam 11 siang karena suhu panas ekstrem di Indonesia ini.
Yap, suhu panas akhir-akhir ini menjadi teman setia masyarakat Indonesia saat menjalani rutinitas sehari-hari.
Berkisar di antara 30an derajat Celcius, suhu panas ini berefek pada banyak hal.
Selain menimbulkan ketidaknyamanan karena kita selalu berkeringat, suhu panas ini juga meningkatkan risiko kita mengalami dehidrasi sampai heat stroke.
"Suhu cukup tinggi, harus diwaspadai akan mempengaruhi kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, kulit kering dan Iainnya," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung Deborah Johana Ratu di Balai Kota, Jumat (29/09).
Menurut Deborah, heatstroke dapat terjadi ketika seseorang terkena paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya.
Menurut situs Kementerian Kesehatan, Heat Stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41° C dalam 10 sampai 15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Heatstroke bisa terjadi di berbagai golongan umur tetapi risiko pada bayi dan Iansia untuk mengalami heatstroke cenderung lebih tinggi," ujarnya.
Gejala heatstroke antara lain peningatan suhu tubuh hingga suhu 40 derajat Celsius atau lebih pusing, sakit kepala, kulit memerah dan mengering tidak berkeringat walau suhu tubuh sedang tinggi, mual dan muntah. Kelemahan otot dan kram, jantung berdebar kencang.
KOMENTAR