Apalagi, bagi mereka yang memiliki hipertensi dan diabetes.
dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan
Hipertensi menjelaskan, “Penyebab utama progresi pada PGK pada pasien Diabetes tipe 2
adalah terjadinya inflamasi dan fibrosis pada ginjal.
Ketika mengalami fibrosis, artinya ada kegagalan dari respon fungsi penyembuhan dan perbaikan yang ada pada ginjal.
Sehingga, progresi menuju gagal ginjal akan semakin cepat.
Tiga efek gabungan yang dapat memperburuk PGK adalah faktor metabolik, hemodinamik, serta inflamasi & fibrosis.
Sejauh ini, obat-obatan PGK yang sudah ada lebih menargetkan faktor hemodinamik dan metabolik.
Oleh sebab itu, untuk progresi PGK pada pasien Diabetes tipe 2 diperlukan pemeriksaan sejak
dini dan pengobatan inovatif yang mampu memperlambat progresi PGK secara langsung
yang menargetkan inflamasi dan fibrosis, serta penurunan albumin.”
Berdasarkan data IHME Global Burden of Disease tahun 2019, penyakit PGK masuk dalam
10 besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Maka, perlu ada penanggulangan dengan meningkatkan awareness masyarakat dan menghadirkan terapi inovatif untuk pengobatan sejak tahap dini.
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam
Konsultan Metabolik dan Endokrinologi dalam paparannya menjelaskan, “ 1 dari 10 orang
di dunia menderita PGK, namun 9 dari 10 orang yang didiagnosis menderita PGK tidak
menyadari kondisinya.
Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak ginjal secara perlahan, dan lama kelamaan ginjal tidak mampu menyaring darah sebagaimana seharusnya yang berakibat terjadinya PGK.
Baca Juga: Menurut Penelitian, Jemur Pakaian di Dalam Rumah saat Musim Hujan Mengundang Penyakit
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR