"Jadi bayi ini sebenarnya kembar, ada dua, namun yang satu itu tidak terpisah, tapi menempel di dalam badan bayi satu lagi," kata Tuti, Selasa.
Kondisi tersebut menyebabkan bayi yang terlahir tampak hanya satu, padahal ada satu lagi anak di dalam bayi pertama.
Kendati demikian, terlepas dari dua dugaan, penyebab pembengkakan perut AA harus segera dibuang.
4. Rumah sakit bentuk tim dokter
Dilansir dari Kompas.com, Selasa, RSUP M Djamil Padang telah membentuk tim dokter untuk menangani bayi 5 bulan yang diduga mengandung janin di dalam perutnya.
Diketuai oleh dokter spesialis bedah anak Budi Arnofian, tim menyertakan dokter spesialis lain, seperti spesialis anak dan anestesi.
"Betul, kita bentuk tim untuk menangani kasus bayi itu," kata Direktur RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas, Selasa.
Dovy mengatakan, pihaknya akan memeriksa kesehatan bayi tersebut sebelum melakukan tindakan operasi.
5. Dugaan kuat karena tumor teratoma
Sementara itu, Ketua Tim Dokter Budi Arnofian menyebutkan, kasus bayi tersebut kemungkinan merupakan tumor teratoma.
"Teratoma itu menyerupai janin yang memiliki rambut, tulang, dan lemak. Tapi dia adalah tumor," kata Budi.
Baca Juga: Berkaca dari Bayi Alami Gizi Buruk di Makassar, Ini Pentingnya Peran Ibu Cegah Stunting
Menurut Budi, tumor tersebut perlu segera diangkat karena dapat menjadi parasit di dalam tubuh bayi AA.
"Segera kita lakukan tindakan. Kita periksa dulu kesehatan bayinya. Apakah bisa langsung dioperasi atau bagaimana, nanti kita lihat," jelasnya. (*)
KOMENTAR