NOVA.ID - Hidrasi penting sebelum lari maraton karena memastikan tubuh kita terhidrasi dengan baik sebelum aktivitas fisik yang intens.
Ini membantu menjaga suhu tubuh, mempertahankan fungsi normal otot dan organ, serta meningkatkan performa atletik kita.
Bukan cuma saat ingin mulai lari maraton, tapi saat di tengah lari pun sangat disarankan untuk minum.
Ya, minum di tengah lari maraton sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh.
Stasiun minum yang disediakan selama maraton membantu atlet untuk mengisi ulang cairan yang hilang melalui keringat.
Serta bisa mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan performa.
Bukan apa-apa, kurangnya hidrasi saat lari maraton dapat menyebabkan dehidrasi yang serius.
Hingga pada gilirannya dapat memicu kelelahan, kram otot, penurunan performa, dan bahkan kondisi medis yang lebih serius seperti pingsan, kejang, atau masalah kesehatan yang mengancam jiwa seperti heatstroke.
Heatstroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara signifikan dan melebihi kemampuan tubuh untuk mendinginkannya.
Ini adalah bentuk kegagalan sistem regulasi suhu tubuh, yang dapat mengakibatkan kerusakan organ dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Gejalanya termasuk pusing, kelelahan, kulit kemerahan, kejang, dan kesadaran yang terganggu.
Baca Juga: Keren!Jakarta Marathon 2023 Sukses Diikuti Hampir 10.000 Pelari
Tak mau hal ini terjadi, kini mulai banyak ajang lari maraton yang mengantisipasi dengan standarisasi hydration point.
Salah satunya Jakarta Marathon 2023 yang melakukan peningkatan standarisasi penyelenggaraan dan keselamatan peserta, termasuk standar hydration point dengan penyediaan water station yang cukup untuk pelari.
Donny Tjahyadikarta, Race Director Jakarta Marathon 2023 dan tim sudah antisipasi dengan menyediakan 25 titik water station bersama Le Minerale sebagai hydration partner untuk menjadi titik-titik rehidrasi peserta.
“Biasanya hydration point di setiap negara umum nya ditempatkan setiap 2.5 Km, tapi ada juga beberapa negara yang menempatkan setiap 5 Km, tapi biasanya negara-negara tersebut cuacanya dingin. Di Indonesia yang sangat panas hydration poin harus lebih dekat, makanya tahun ini kami bikin setiap 2km dan setelah halfway setiap 1.5 Km untuk pelari marathon,” jelas Donny.
Upaya penyelenggara untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ajang marathon ini berhasil menuai banyak pujian dari berbagai pihak, termasuk para atlit dan artis yang menjadi peserta. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR