Selain menyederhanakan proses, sistem ini pun menyediakan berbagai pilihan tawaran bagi pemohon pinjaman dengan menghubungkan mereka pada calon pendana.
“Kami berkomitmen untuk terus mengedukasi dan memudahkan akses pendanaan. Itulah mengapa Lendingpot memposisikan diri sebagai platform pinjaman satu pintu," jelas Benjamin Lam, Business Head dari Lendingpot.
“Sistem yang kami gunakan akan memberikan transparansi bagi pengguna. Para peminjam dapat melihat perbedaan dari setiap tawaran yang diterima dan hal itu akan membantu proses pengambilan keputusan mereka,” lanjutnya.
Bagaimana soal keamanan data pengguna?
Dalam acara peluncurannya, Lendingpot menegaskan bahwa platformnya telah disetujui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan mengadopsi standar internasional dalam perlindungan data.
Hal ini merupakan penegasan Lendingpot untuk mempertahankan reputasi yang baik, bertanggung jawab, dan sepenuhnya patuh pada industri platform pinjaman.
Melalui layanannya, Lendingpot berkomitmen untuk mendemokratisasi dan mempermudah akses opsi pendanaan di Indonesia dengan meningkatkan transparansi dan kecepatan proses pendanaan pinjaman bagi bisnis dan UKM.
Lendingpot sebenarnya telah beroperasi di Singapura sejak tahun 2018 dan sudah membantu lebih dari 1.000 bisnis dan UKM dalam mengakses opsi pendanaan dengan jumlah total SGD 20 juta.
Sebagai informasi, Lendingpot juga berafiliasi dengan IFS Capital Limited, sebuah perusahaan publik yang memiliki spesialisasi dalam menyediakan solusi akses modal untuk bisnis di Singapura. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR