Ia pun menegaskan bahwa film ini didedikasikan untuk guru yang terkadang serba salah dalam memilih metode pengajarannya.
“Film ini memang saya dedikasikan untuk guru di Indonesia,” kata Regas, tegas.
Karakter Sha Ine Febriyanti, pemeran Bu Prani dalam film ini mengungkapkan tak bisa membayangkan apabila ia benar menjadi guru BK.
“Memang refleksi yang dilakukan Bu Prani ini out of the box. Saya sendiri nggak bisa membayangkan kalau saya jadi guru BK, apakah saya bisa sekreatif itu memberikan refleksi kepada muridnya,” jelasnya.
“Saya sangat senang kisah Bu Prani dan keluarga akhirnya bisa disaksikan oleh penonton Indonesia. Semoga film ini bisa diterima dengan baik dan siapa pun yang menonton film ini bisa mendapatkan pencerahan,” lanjut Sha Ine Febriyanti.
Ia mendapatkan nominasi Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik lewat perannya di film ini.
Adi Ekatama, produser film Budi Pekerti berharap film ini bisa menjadi pengingat agar masyarakat tak mudah menghakimi hanya lewat potongan video yang beredar di media sosial.
“Sebuah film yang kami harapkan bisa menyentuh hati para penonton dan menjadi pengingat agar tidak mudah menghakimi seseorang hanya dari sebuah video beberapa detik yang viral,” tutupnya.
Jadi, Sahabat NOVA sudah nonton film Budi Pekerti belum? (*)
(Asry Sihombing)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR