Orangtua perlu menyadarkan anak-anak untuk memiliki jiwa Pancasila, sehingga tidak boleh melakukan tindakan perundungan ataupun kekerasan.
Mereka juga perlu disadarkan dampak negatifnya bagi korban, seperti luka batin, merasa minder, dan trauma.
Selain itu, orangtua perlu mencari informasi-informasi tentang perundungan atau kekerasan agar pemahamannya semakin mendalam.
Mereka juga menanamkan pola pikir bahwa setiap orang setara dan berhak untuk dihargai dan terbebas dari perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan.
2. Menyadari perilaku perundungan dan menghentikannya
Jika orangtua sudah menyadarkan anak-anaknya tentang perundungan dan kekerasan tersebut, termasuk dampak negatif yang ditimbulkan, maka anak-anak perlu diajak untuk menghindari tindakan-tindakan tersebut.
Sedapat mungkin, orangtua mengasuh anaknya lebih ekstra agar dapat menghentikan perilaku tersebut, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi.
3. Segera minta maaf kepada orang yang menjadi korban
Apabila anak-anak sudah menyadari bahwa dirinya telah menjadi pelaku perundungan, maka orangtua perlu mengajarkan anaknya untuk segera meminta maaf kepada orang yang menjadi korban atas tindakan yang telah dilakukan.
Jika anak tersebut merasa malu meminta maaf secara langsung, bisa melakukannya lewat telepon, chatting, surat, atau media komunikasi lainnya.
4. Mulailah mengintrospeksi diri
Baca Juga: Dibanting Teman, Siswa SD di Pekalongan Bercucuran Darah, Terbongkar Pelaku Ikut Karate
KOMENTAR