NOVA.ID - Kasus perundungan atau bullying masih terjadi di lingkungan sekolah dan menjadi masalah cukup serius dalam dunia pendidikan.
Kadang, pelaku perundungan tidak menyadari bahwa dirinya sudah pernah melakukan tindak bullying kepada temannya sendiri, sehingga menyakiti perasaan maupun fisik korban.
Beberapa tindakan perundungan di kalangan anak-anak yakni mengganggu atau membuat perasaan tidak nyaman.
Bisa dengan menghasut orang lain untuk membenci seseorang, berbicara seenaknya atau menjelek-jelekkan orang lain di belakang, menghina, menyindir, bahkan melakukan tindak kekerasan seperti mendorong, memukul, menampar, menjambak, menendang atau melempari seseorang.
Masalah perundungan yang terjadi pada anak-anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus dari banyak pihak, terutama orangtua dan pihak sekolah.
Orangtua berperan sangat penting dalam mendidik anak-anak mereka, termasuk membentuk karakter dan masa depan anak-anaknya.
Sebagai orangtua, perlu mengenali dan mengamati perubahan sikap anak-anak.
Apabila anak kita telah menjadi pelaku perundungan, maka harus segera mencari solusi agar anak tersebut mampu menghentikan sikap yang merugikan itu.
Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membagikan lima hal penting yang perlu dilakukan oleh orangtua ketika menemukan anak-anak sebagai pelaku perundungan.
5 Hal penting dilakukan oleh orangtua bagi anak pelaku perundungan
1. Memberi pemahaman tentang perundungan dan kekerasan, serta dampaknya
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR