NOVA.id - Kabar hilangnya dokter Qory sempat menyita banyak perhatian publik.
Berita ini pertama kali diketahui melalui media sosial sang dokter di akun X.
Ternyata, sang suamilah yang mengunggah berita hilangnya dokter Qory pada Senin, (13/11).
Dokter Qory hilang dari rumahnya di kawasan Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Willy Sulistyo sang suami mengungkap pula ciri-ciri sang istri yang hilang.
Namun, netizen justru mengendus hal ganjil.
Sampai saat ini, diketahui bahwa Willy mengakui sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap dokter Qory.
Dokter Qory tampak lemas saat ditemukan.
Mirisnya, saat itu dokter Qory juga tengah mengandung anaknya yang keempat, usia kandungannya saja baru 6 bulan.
Rasanya, sampai saat ini perempuan masih terus menjadi sasaran korban kekerasan dalam rumah tangga.
Namun, tak hanya fisik, berkaca dari kasus dokter Qory, ternyata ada banyak jenis kekerasan dalam rumah tangga yang muncul tapi sulit disadari.
Bahkan oleh korban dan orang terdekat korban.
Untuk kembali mengingatkan Sahabat NOVA, berikut jenis kekerasan dalam rumah tangga yang perlu diketahui dan diantisipasi agar tak semakin menjadi.
Apa saja?
1.Kekerasan Emosional
Kekerasan emosional atau biasa disebut kekerasan psikis kadangkala luput dari perhatian, bahkan cenderung disepelekan.
Padahal kekerasan emosional bisa membawa dampak bersar bagi korban.
Korban bisa merasa ketakutan, hilang rasa percaya diri, rendah diri, merasa tidak berdaya, hingga bisa mengalami masalah kesehatan mental yang cukup parah.
Beberapa contoh dari kekerasan emosional adalah cacian, makian, pelarangan, pemaksaan, isolasi sosial, dan pengekangan yang bisa menyerang psikis seorang manusia sebagai individu yang bebas.
2.Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik pastinya sangat mudah terlihat.
Berkaca dari dokter Qory, di samping menerima kekerasan emosional, ia juga menerima kekerasan fisik hingga memiliki luka dan memar ditubuhnya.
Beberapa bentuk tindakan kekerasan fisik adalah pemukulan, menampar, meludahi, menjambak, menendang, melukai dengan barang atau senjata, dan sebagainya yang menyebabkan luka pada fisiki.
3.Kekerasan Ekonomi
Sedihnya lagi, dokter Qory juga diduga mengalami kekerasan ekonomi.
Asal tahu saja, dokter Qory adalah tulang punggung keluarganya, sementara sang suami adalah bapak rumah tangga yang tidak bekerja.
Semua cicilan dan kebutuhan rumah menjadi tanggung jawab dokter Qory, namun ia tidak memiliki kuasa akan penghasilan yang diterimanya karena diatur oleh sang suami.
Itulah kekerasan ekonomi, tindakan dengan membatasi finansial korban secara tidak wajar, atau bahkan menguasai penghasilan pasangan sepenuhnya.
Dalam kasus lain, kekerasan ekonomi juga termasuk tidak memberikan nafkah dalam keluarga sebagaimana seharusnya.
4.Kekerasan Seksual
Seperti namanya, kekerasan seksual berarti terkait dengan tindakan seksual.
Dalam rumah tangga, kekerasan seksual bisa berupa pemaksaan hubungan seksual (marital rape), hingga pelecehan seksual.
Nah, itulah 4 jenis kekerasan dalam rumah tangga yang bisa kita pelajari dari kasus dokter Qory, semoga tak ada lagi perempuan yang menjadi korban. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR