NOVA.ID - Baru-baru ini viral di media sosial seorang bayi mungil yang terlahir prematur meninggal dunia karena penanganan klinik.
Menurut pihak keluarga, klinik tempat sang bayi dilahirkan sempat melakukan sesi foto newborn tanpa izin.
Melansir Kompas.com, selain itu bayi dengan berat 1,5 kilogram tersebut juga diketahui dimandikan oleh pihak klinik.
Berkaca dari kasus di atas, sebaiknya Sahabat NOVA mengetahui bagaimana seharusnya perawatan bayi prematur menurut ahli.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir lebih awal sebelum usia kandungan mencapai 37 bulan.
Bayi dengan kelahiran demikian perlu perawatan ekstra hati-hati.
Lahirnya yang terlalu cepat membuat organ-organ tubuh bayi prematur, khususnya paru-paru, belum cukup matang untuk menjalankan fungsinya.
Risiko gangguan kesehatan bayi prematur menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, bayi prematur membutuhkan perawatan khusus.
Menurut dr Fera Wahyuni M.Ked(Ped)., Sp.A(Κ) melalui program podcast RS USU, dilansir dari Tribunnews, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam merawat bayi prematur.
Bayi prematur boleh dirawat di rumah, namun butuh perawatan yang ekstra.
Sebab secara klarifikasi disebutnya bayi prematur sendiri dikelompokkan menjadi dua, yang bisa dibawa ke rumah dengan kondisi memungkinkan, dan yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
"Bayi yang boleh dibawa kerumah, bayi yang stabil, tidak memiliki permasalahan, yang menghisapnya bagus, menyusuinya bagus, dan tidak sesak nafas," ujar dr Fera.
Setelah sesuai dengan ketentuan yang dimaksud, secara fisik bayi bisa dibawa pulang, pertama kali orang tua harus siap secara fisik dan mental pula untuk merawat bayinya.
"Kemudian orang tua harus mengetahui bagaimana cara membuat minum, bagaimana memantau temperaturnya, dan memahami tanda bahaya, semua pengetahuan ini harus disampaikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu bayi," ungkapnya.
Sementara itu, lingkungan bayi prematur di rumah juga harus diperhatikan.
Pastikan kondisi rumah dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan terbebas dari asap rokok.
"Ruang ventilasinya harus bagus, jika pakai AC suhunya harus disesuaikan di 24-26 derajat Celcius, tapi lebih bagus lagi kalau tidak pakai AC, sehingga sirkulasi udaranya alami dan mendapat cahaya matahari," jelasnya.
Menjaga kehangatan bayi prematur di rumah, disebutnya ada metode yang paling mudah, yakni metode kangguru atau kangguru mother care.
"Jadi kita meniru cara kangguru merawat bayinya, bayi akan tetap hangat dan dapat merasakan langsung detak jantung si ibu, dan yang melakukan metode ini tidak hanya ibu, juga bisa dilakukan ayah. Tetapi perlu dipastikan keduanya sedang dalam keadaan yang fit atau sehat dan terbebas dari virus apapun," ungkapnya.
Lanjutnya, pemilihan popok juga penting bagi bayi prematur.
Juga banyak persepsi salah dari orang tua, yang takut memandikan bayi prematur ketika sampai di rumah.
Hal ini karena kekhawatiran orang tua akan bayinya yang rentan kedinginan.
Tetapi, kata dr Fera, hal itu adalah kekeliruan.
Sebab bayi prematur perlu mandi untuk menghindarinya dari berbagai macam bakteri.
"Ini berbahyanya, karena di kulit bayi itu juga terdapat berbagai macam bakteri, yang dikhawatirkan akan menginfeksi kulitnya. Jadi ada dua cara memandikannya, pertama dengan air hangat kuku secara langsung, atau di lap dengan air hangat," jelas dr. Fera.
Selain soal mandi, bayi prematur juga harus dipantau waktu minumnya. Dimana standar memberi minum setiap 2-3 jam sekali.
Terkait dengan susunya, yang paling baik adalah air susu ibu (ASI), jika ASI ibu tidak ada boleh dengan ASI donor dengan syarat tertentu.
Bayi prematur membutuhkan banyak pemantauan, mulai dari telinga, jantung, masalah gizi, juga berat badannya. (*)
KOMENTAR