NOVA.id - Ajang olahraga lari khusus perempuan Women Half Marathon (WHM) Jakarta akan menyapa masyarakat untuk pertama kalinya pada tanggal 28 April 2024 mendatang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
WHM Jakarta didedikasikan untuk merangkul dan merayakan para pelari perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang yang dengan tekad kuat mendorong kemampuan dan ketahanan demi mencapai hasil terbaik lewat kebersamaan dalam olahraga lari.
Sebagai sebuah ajang lari bergengsi di tanah air, WHM Jakarta terdaftar dalam organisasi lari internasional World Athletic (WA) sehingga masuk kedalam agenda lomba dunia dengan mengikuti standar internasional.
Tak hanya itu, melalui penyelenggaraannya, WHM Jakarta juga berkomitmen menciptakan sebuah komunitas olahraga yang menghubungkan sesama pelari perempuan untuk saling mendukung, menginspirasi dan membangkitkan semangat dalam setiap langkah menuju garis akhir.
Di tengah konferensi pers siang hari ini, Dicky Sukmana, Penyelenggara WHM Jakarta (PT Media Dunia Olah Raga) memberikan sambutannya.
“Olahraga telah menjadi tren yang tak terpisahkan dari masyarakat.
Banyak orang menyadari pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan melakukan olahraga secara rutin, termasuk mengikuti berbagai kompetisi olahraga seperti lari.
Namun di tengah kurangnya keterwakilan perempuan dalam ajang lomba lari maraton konvensional, WHM Jakarta hadir menjadi wadah yang merayakan dan mendukung para pelari perempuan.
Kami juga berharap WHM Jakarta dapat mengajak lebih banyak lagi perempuan di Indonesia ikut bergerak aktif dan menerapkan pola hidup sehat untuk tubuh dan mental yang kuat demi kesejahteraan yang lebih baik di masa depan.”
Kemudian Claudia Inkiriwang, President Director, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), juga menegaskan komitmen untuk menjadi tempat ideal penyelenggaraan WHM Jakarta ini, “TMII dengan wajah baru kini tidak hanya sekadar menjadi destinasi wisata, tetapi juga bisa menjadi wadah dan sarana edukasi yang memperkenalkan keragaman serta kekayaan budaya Indonesia bagi masyarakat, tamu negara, dan wisatawan mancanegara.
Seluas kisaran 150 hektar, TMII memiliki konsep eco-park dengan kawasan ruang terbuka hijau hingga 70% dari keseluruhan area, sehingga memiliki kapasitas yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan dari berbagai kegiatan besar.
Baca Juga: Ikut Maraton di Cuaca Panas? Wajib Penuhi Hidrasi Dulu Kalau Tak Mau Begini
Dengan diselenggarakannya WHM Jakarta di TMII, kami berharap para peserta dapat memiliki pengalaman lari yang berkesan dengan rute yang aman dan nyaman, serta dimanjakan dengan pemandangan indah dari berbagai wahana dan atraksi wisata menarik khas TMII, termasuk ragam anjungan daerah dari Sabang hingga Merauke, taman satwa, hingga Danau Archipelago”.
Triyaningsih, Atlet Nasional serta Olympian pemegang 11 rekor nasional dan peraih 11 medali emas yang juga membagikan tips singkat untuk pelari perempuan dalam mempersiapkan diri menghadapi ajang unik ini.
“Pertegas dan perkuat motivasi. Hal ini dapat dilakukan dengan berkenalan dengan teman baru di weekly run yang diadakan oleh WHM Jakarta.
Kemudian persiapkan fisik secara tepat dengan perhatikan asupan nutrisi serta cek dan monitor kesehatan.
Pilih pakaian dan sepatu yang tepat, lalu, tentu saja, kita perlu nikmati proses”.
Menjelang perlombaan, Road to WHM Jakarta juga akan digelar selama empat bulan ke depan mulai bulan Januari 2024 untuk membantu peserta menyiapkan diri dengan matang, mulai dari fisik, mental, dan emosional, diantaranya adalah:
1.Women’s running workshop yang berisi lokakarya dengan topik seputar pelatihan lari khusus perempuan, nutrisi, hingga perlengkapan lari yang dipandu oleh pelari wanita berpengalaman.
2.Weekly women’s running meetups berupa pertemuan mingguan di taman atau jalur lari untuk memudahkan peserta bersosialisasi, berkumpul, dan berlatih bersama demi mencapai garis akhir dengan nyaman dan aman.
3.Women’s race merchandise berupa perlengkapan lari eksklusif yang khusus dirancang untuk kebutuhan dan preferensi para pelari perempuan.
4.Women’s running gear expo yang menghadirkan pameran berbagai brand pakaian lari khusus perempuan, sepatu, hingga aksesoris yang memungkinan peserta untuk memilih perlengkapan yang dibutuhkan.
Lalu yang menjadikan WHM Jakarta tambah spesial adalah semangat untuk membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat yang lebih luas lagi.
Sebagai lomba lari half marathon, penyelenggaraan perdana WHM Jakarta kali ini serta di tahun yang akan datang juga diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan atletik wanita nasional untuk menemukan talenta terbaik dan atlet-atlet unggul dari dalam negeri yang nantinya dapat bersaing di kancah internasional.
Di tahun perdananya, pendaftaran WHM Jakarta akan dibuka bagi seluruh peserta perempuan nasional mulai tanggal 3 Desember 2023 melalui website https://womenhalfmarathon.id dengan tiga kategori yang akan ikut dilombakan, yaitu 5 kilometer untuk umum dan remaja perempuan dengan dua kelompok usia 12-14 tahun dan 15-17 tahun, serta 10 kilometer dan 21,0975 kilometer (half marathon).
Harga slot WHM Jakarta untuk kategori 5 kilometer adalah Rp350 ribu, 10 kilometer adalah Rp375 ribu, dan half marathon adalah Rp450 ribu.
Sementara untuk race package collection akan digelar pada tanggal 26-27 April 2024 di Urban Forest Cipete, Jakarta dengan menyuguhkan beragam rangkaian acara seperti pertunjukan musik, pos relaksasi dan perawatan diri, serta pameran perlengkapan lari, seperti pakaian, sepatu, hingga berbagai aksesoris yang disesuaikan dengan kebutuhan pelari perempuan.
“Lewat kehadiran WHM Jakarta, mari bersama-sama mewujudkan Indonesia yang sehat dengan merangkul dan mendukung lebih banyak lagi pelari perempuan dalam menunjukkan kemampuan, ketahanan, tekad kuat dalam mencetak prestasi serta meraih personal best melalui olahraga lari.
Bagi para peserta, jangan lupa melakukan persiapan sebaik mungkin dengan mengikuti program latihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan sampai bertemu tahun depan di WHM Jakarta!” tutup Dicky. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR