NOVA.ID – Paylater kini menjadi salah satu solusi keuangan.
Sebab, dengan cara mencicil kita bisa mengatur pengeluaran dan pemasukan lebih mudah.
Bahkan, banyak paylater yang menawarkan cicilan nol persen.
Namun, tidak jarang pula yang menawarkan paylater dengan bunga melambung.
Beberapa e-commerce memiliki paylater dan kerap menguntungkan karena banyak potongan harga yang bisa didapatkan.
Berdasarkan riset Perilaku Konsumen E-commerce Report 2021, pengguna metode pembayaran paylater di Indonesia meningkat selama pandemi, dengan perincian 55% dari konsumen yang menyatakan pernah menggunakan paylater, baru menggunakannya saat pandemi.
Di Asia Tenggara, terutama di Singapura, India, dan Filipina, paylater telah menguasai setidaknya 3% dari market share transaksi di e-commerce.
Sementara itu, secara global pertumbuhan industri paylater juga diprediksi meningkat hingga 2x lipat pada periode tahun 2020-2024.
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, bisnis paylater ini sangat erat kaitannya dengan ekosistem digital yang dibangun oleh layanan penunjangnya.
Misalnya, kata Huda, paylater akan berkembang jika masuk ke ekosistem e-commerce, ride-hailing, pesan antar makanan dan lain sebagainya.
“Jika menilik dari karakteristik tersebut, maka paylater yang mempunyai kekuatan bersaing adalah paylater yang masuk ke ekosistem digital e-commerce,” ujar Huda kepada Cerdas Belanja, Rabu (02/03/2021).
Baca Juga: Telat Bayar, Segini Denda Traveloka Paylater yang Dikenakan!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR