NOVA.id - Lalat Buah merupakan serangga yang kerap muncul di rumah.
Lalat buah dapat berkembang biak dengan cepat dan membuat kita terganggu saat beraktivitas.
Lalat buah juga tidak hanya hinggap di buah, tetapi di beberapa tempat ini lho Sahabat NOVA.
Apa sih yang menyebabkan rumah kita didatangi banyak lalat buah?
1. Lalat buah di saluran pembuangan air
Salah satu tempat di rumah yang disukai lalat adalah di tempat saluran pembuagan air.
Lalat senang melayang di dekat penutup saluran air karena banyak makanan.
Misalnya, sampah atau limbah organik yang ditemukan di saluran pembuangan air.
Lalat senang karena sumber makanannya menjadi dekat.
Namun, hal ini bisa jadi bencana kalau lalat sudah hinggap di handuk atau sikat gigi.
2. Lalat di dapur
Lalat buah biasanya juga hidup di area dapur.
Lalat buah akan hinggap di peralatan dapur, peralatan makan, hingga makanan yang disimpan.
Jika kita sering melihat lalat buah di dapur, pastikan kembali kebersihannya ya Sahabat NOVA.
Usahakan dapur selalu bersih dan kering.
Jangan letakkan makanan dan bahan makanan di tempat terbuka agar tidak mengundang lalat buah.
Baca Juga: Ampuh! Cara Menghilangkan Tahi Lalat di Bawah Mata Tanpa Operasi
3. Area makanan
Lalat buah juga senang berada di area makanan, seperti meja makan, rak makanan, rak camilan, ruang tamu, bahkan kulkas.
Lalat buah sangat tertarik dengan bau roti dan makanan lainnya.
Oleh karena itu, biasakan menyimpan makanan di tempat yang tertutup.
Untuk mengatasinya, gunakan cara mengatasi lalat buah berikut ya, Sahabat NOVA:
1. Gunakan bahan alami
Cara menghilangkan lalat di rumah yang berikutnya adalah dengan menggunakan bahan alami, seperti minyak kayu putih atau cuka.
Cukup tambahkan beberapa tetes minyak kayu putih atau cuka ke dalam air dan semprotkan di area yang sering dilewati oleh lalat.
2. Gunakan obat semprot
Jika jumlah lalat sudah terlalu banyak, kita dapat menggunakan obat semprot yang tersedia di pasaran.
Namun, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan dengan teliti dan menggunakan obat semprot dengan hati-hati. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR