"(Modal) paling sejutaan nambahin bahan bakunya aja cuman ganti stiker sama plat nama. Sebenernya kita manfaatin apa yang ada, kan balik lagi saya mulai dari awal gak ada modal jadi sebisa mungkin seminim mungkin dapat dijalankan. Namanya dari 0 mba mulainya bukan anak orang kaya," jelas Nilam pada NOVA.
Lalu yang membuat Nilam tetap percaya diri untuk buat bisnis lagi setelah sebelumnya bisnisnya bangkrut?
“Mungkin karena kepepet kali ya mba. Karena kalau kita kepepet kan pasti apa pun dicari solusinya, karena balik lagi saya dari kecil anak tunggal, jadi at the end kita cari solusinya aja,” curhatnya.
“Karena jujur, saya sempet drop out dari kuliah padahal saya sempet kuliah di Universitas Airlangga ya. Orang tua kan bayangin cuman punya anak satu, saat drop out gitu kan jadi saya gak mau mengecewakan lagi.
Jadi pokoknya gimana pun caranya bisnis jalan. Dan waktu itu saya sudah punya anak tiga, jadi harus punya uang untuk kelola keluarga dan this bisnis. Sesuatu di depan mata dan ada potensi yaudah gimana caranya dijalanin,” ungkapnya.
Nilam pun memberi semangat untuk para perempuan dan ibu yang ingin kembali berdaya.
Menurutnya, kita semua perempuan di sini individu, kita dan ketika kita menikah bukan berarti kita berhenti menjadi individu yang utuh.
“At the end of the day kita ini lebih dari seorang istri, seorang ibu dan seorang apa. Saya percaya perempuan sekarang sudah equal, kita bisa memilih,” tegasnya. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR