Demi keselamatan para pendaki, tim memutuskan untuk berbalik dan turun ke Vinson Base Camp untuk beristirahat dan melanjutkan target ekspedisi berikutnya ke titik 90°S Kutub Selatan.
“Saya tidak bisa merasakan jari-jari saya saking dinginnya. Hari itu suhu sekitar -38°C, yang dengan wind chill terasa hingga -45 sampai -50°C. Resiko frostbite sangat tinggi dalam kondisi seperti ini, sehingga saya dan tim memutuskan untuk turun.
Saya sendiri berniat untuk mencoba lagi untuk kedua kalinya dalam musim pendakian ini. Sambil beristirahat sebelum memulai ekspedisi Kutub Selatan, saya juga mulai berusaha untuk mendapatkan slot di pendakian berikutnya di bulan Januari,” tutur Putri.
Meski ternyata untuk mendapatkan slot pendakian ke-2 tidaklah mudah. Persiapan pendaftaran yang terlalu singkat, serta musim pendakian yang sudah memasuki peak season adalah alasan utama Putri tidak dapat melanjutkan ekspedisi Gunung Vinson.
Jadwal Road to The Explorer’s Grand Slam untuk menggenapkan “tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua dan dua kutub bumi” pun harus segera menjadi fokus utama.
Di tahun ini, Putri akan mempersiapkan diri untuk menggelar ekspedisi selanjutnya, yaitu penjelajahan Kutub Utara pada bulan April 2024.
Targetnya: menjadi orang Indonesia pertama yang berjalan dengan menggunakan ski dari latitude (Garis Lintang) 89°N-90°N (North Pole Last Degree).
Sampai saat ini, Putri telah memasuki tahun ke-8 sejak awal ekspedisinya demi meraih gelar The Explorer’s Grand Slam.
Selama kurun waktu tersebut, pendaki lulusan Fakultas Teknik UI ini telah menyelesaikan pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro (tertinggi di benua Afrika), Carstensz Pyramid (tertinggi di benua Australia dan Oseania), Elbrus (tertinggi di benua Eropa), Aconcagua (tertinggi di benua Amerika Selatan), Denali (tertinggi di Benua Amerika Utara), serta terakhir, titik 90°S Kutub Selatan. Sehingga, masih menyisakan titik 90°N Kutub Utara, Gunung Vinson (tertinggi di Kutub Selatan), dan Gunung Everest yang merupakan
Selain misi meraih gelar The Explorer’s Grand Slam, Putri dalam perannya menjadi Srikandi untuk Negeri juga membawa misi lain untuk pemberdayaan perempuan Indonesia.
Ia ingin perempuan Indonesia tidak ragu dan bertekad kuat jika memiliki mimpi dan cita-cita di berbagai bidang, meskipun bidang itu didominasi oleh laki-laki.
Melalui platform ‘Jelajah Putri’, Putri berharap unggahan-unggahan kegiatannya di media sosial dapat mendorong wanita Indonesia agar berani bekerja dan bertualang tanpa terbatasi oleh bias gender.
“Tidak ada kata tidak mungkin bagi perempuan Indonesia. Dengan kegigihan dan tekat yang kuat, perempuan bisa melatih diri untuk mampu bekerja, bertualang dan berbakti di segala bidang”, tegas Putri lagi. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR