NOVA.id - Dalam beberapa hari ini, media sosial ramai dengan berita dugaan bullying yang melibatkan anak pasangan artis Vincent Rompies dan Fifi Karamoy dan beberapa temannya.
Kasus perundungan yang terjadi di SMA Binus Serpong ini juga menyeret nama jurnalis senior, Arief Suditomo, karena anaknya pun diduga terlibat.
Insiden berkelompok ini sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak sekolah, meski masih belum ada kabar pelaporan ke pihak kepolisian.
Salah satu Sahabat NOVA dan seorang ibu, Yosi Ariani, menyampaikan kecemasannya tentang isu bullying anak di sekolah.
"Dua-duanya (anak menjadi korban dan pelaku bullying, -Red.) juga kita takutkan.
"Kalau di-bully, mentalnya kena. Kalau pem-bully, sudah pasti bakal dijauhkkan juga dari lingkungan," ceritanya.
Rasanya kecemasan ini berlaku di semua kita yang sudah menjadi ibu, menjadi orangtua.
Lalu, bagaimana cara menghindari atau mencegah anak dari bullying?
Apa yang perlu kita pahami?
Menurut beberapa jurnal psikologi, seperti "Bullying at School: What We Know and What We Can Do About It", Olweus, D. (2013), ada beberapa perbedaan yang jelas dalam bagaimana bullying terjadi di setiap tahap usia, bahkan di kalangan remaja sekolah menengah. Berikut uraiannya.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Anak Vincent Rompies, Ketahui Kemungkinan 2 Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying
1. Sekolah Menengah Pertama (Usia 11-13):
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Redaksi NOVA |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR