NOVA.ID - Lebaran identik dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah menyajikan camilan lezat untuk dinikmati bersama keluarga dan tamu.
Salah satu camilan yang selalu dinanti-nanti adalah stik bawang.
Rasanya yang gurih dan renyah membuat camilan ini disukai oleh semua kalangan.
Membuat stik bawang sendiri di rumah tidaklah sulit.
Sahabat NOVA hanya membutuhkan beberapa bahan sederhana dan waktu yang singkat.
Berikut ini adalah resep stik bawang renyah dan gurih untuk camilan Lebaran seperti dikutip dari Sajian Sedap.
Resep stik bawang
Bahan
Baca Juga: Lagi Banyak Dicari! Resep Es Teler 77 Ala Rumahan untuk Takjil Buka Puasa Ramadhan
Cara membuat stik bawang:
1.Campur tepung terigu, tepung sagu, baking powder, dan garam. Aduk rata.
2.Tambahkan bawang merah, bawang putih, telur, santan, dan kucai. Aduk rata dan gumpalkan.
3.Giling tipis adonan di gilingan mi dengan ukuran paling tebal (nomor tujuh) sampai tiga kali giling hingga licin. Turunkan gilingan.
4.Giling lagi dengan mengurangi ketebalan, dua sampai tiga kali sampai licin. Begitu seterusnya hingga ketebalan nomor satu.
5.Potong-potong menjadi seperti stik panjang.
6.Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang dan kering. Angkat dan tiriskan.
7.Taburi stik bawang dengan bawang goreng secukupnya (opsional)
8.Simpan stik bawang dalam wadah kedap udara agar tetap renyah.
Baca Juga: Ide Usaha Rumahan di Bulan Ramadhan, Jajal Resep Kolak Pisang Karamel
Tips:
-Gunakan tepung terigu protein sedang agar stik bawang tidak mudah keras.
-Pastikan margarin dan butter dalam keadaan dingin sebelum dicampurkan ke dalam adonan.
-Adonan stik bawang tidak boleh terlalu basah atau terlalu kering. Jika adonan terlalu basah, tambahkan tepung terigu. Jika adonan terlalu kering, tambahkan air es.
-Goreng stik bawang dengan api sedang agar matang merata dan tidak gosong.
-Stik bawang dapat disimpan dalam wadah kedap udara selama 2-3 minggu.
-Stik bawang yang renyah dan gurih ini dijamin akan membuat tamu Sahabat NOVA ketagihan.
Selamat mencoba! (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR