Baca Juga: KUR Syariah Bebas Riba karena Tak Berbunga, Ini Pilihan Kreditnya di BSI
2. Menghindari diri dan keluarga dari jeratan utang konsumtif
Yang tak kalah penting saat mengelola keuangan adalah mencegah terjadinya utang dalam
kehidupan sehari-hari.
Hindari berbagai bentuk tindakan pemborosan, terutama berutang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif.
Pahami juga bahwa utang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat untuk kebutuhan yang bersifat mendesak, serta perlu diatur secara bijaksana agar tidak mengancam perencanaan keuangan keluarga.
Jika telah memiliki utang, pastikan pelunasannya menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secepatnya.
3. Menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak
Berikutnya, menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat juga harus dilakukan.
Hal ini sebagai bentuk persiapan dari kemungkinan terjadinya musibah atau hal lain yang tidak diinginkan di masa mendatang, termasuk merenovasi rumah yang perlu segera dikerjakan dan membetulkan kendaraan yang rusak.
Dengan adanya alokasi dana darurat, setiap keluarga dapat berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga di saat mendesak, sehingga terhindar dari berbagai bentuk hutang yang mungkin saja ditimbulkan.
4. Memilih solusi keuangan dengan prinsip syariah
Di tengah kemajuan zaman saat ini, layanan dan produk syariah bukanlah sekedar alternatif,
melainkan pilihan tepat bagi keluarga Indonesia yang menginginkan sebuah solusi keuangan dengan manfaat positif, baik materiil maupun spiritual, yang juga sesuai dengan gaya hidup masyarakat masa kini.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR