NOVA.id - Baru-baru ini peramal kondang Hard Gumay memberikan hasil terawangannya dalam podcast di YouTube dr. Richard Lee.
Hard Gumay ditanya oleh dokter Richard Lee seputar bencana hingga kehidupan para selebritis Tanah Air.
Mengejutkan, dirinya mengaku melihat penerawangan adanya kecelakaan pesawat di tahun 2024.
Menurutnya, ada 2 kecelakaan pesawat yang terjadi di laut dan di hutan.
"Juni ada pesawat jatuh.
Low cost carrier dua, satu di laut satu di hutan," bebernya.
Hard Gumay mengungkap bahwa kecelakaan pesawat yang terjadi di hutan akan terjadi pada pukul 03.00 pagi.
Sedangkan, kecelakaan pesawat di laut akan terjadi pada siang hari.
"Kejadian di hutan itu subuh jam 3 pagi, yang di laut itu siang.
Yang satu ditemukan, yang satu lama ditemukan di laut," bebernya.
Dirinya mengaku hanya menerawang untuk antisipasi, namun berharap bahwa terawangannya ini meleset.
Baca Juga: Revaldo Ditangkap Polisi, Sudah Diramalkan oleh Hard Gumay Soal Artis Inisial R
"2024 di bulan enam itu low cost carrier.
Satu pesawat baling-baling jatuh di hutan jam 3 pagi, di laut itu siang.
Ini info untuk pak Yudo panglima angkatan laut info penting karena saya dua tahun lalu info ke angkatan laut, kapal laut selam perang saya sebutkan inisial akan tenggelam, semua akan meninggal dunia.
Tujuan saya kan antisipasi tapi kalau tidak bisa kan memang sudah takdir dan itu terjadi," ungkapnya.
Selain itu, dirinya melihat adanya bencana gempa yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dan Indonesia Timur.
Hard Gumay mendoakan tidak ada korban jiwa jika gempa ini benar-benar terjadi.
"Bencana gempa besar mudah-mudahan tidak memakan korban jiwa di daerah timur. Sama Sumatera Barat," sambungnya.
"Gempa akhir tahun ini.
Saya berdoa tidak ada korban jiwa karena kakak saya di sana," sambungnya.
Hard Gumay berpesan bahwa terawangannya ini justru digunakan sebagai kewaspadaan bukan untuk menakuti publik.
"Saya dibilang kenapa bikin takut, saya tidak bikin takut saya kasih tau dari sekarang hati-hati," ungkapnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR