NOVA.id – Siapa yang tak ingin usahanya sukses dan bisa berdayakan banyak perempuan lainnya?
Pastinya semua kita perempuan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) inginkan hal itu.
Kabar baiknya sampai saat ini peran perempuan di dalam sektor kewirausahaan terus meningkat.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, setidaknya terdapat 65 juta pelaku UMKM pada 2021.
Dari jumlah tersebut, 64,5 persen di antaranya adalah perempuan. Sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dolar AS.
Dengan begitu, peluang perempuan untuk berdaya dan mewujudkan mimpinya di sektor UMKM sangat besar.
Hanya saja perempuan pelaku UMKM pada praktiknya menghadapi banyak keterbatasan, termasuk sulit mendapatkan pendanaan modal usaha.
Berdasarkan kajian International Finance Corporation (IFC), 80 persen dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan memiliki kebutuhan kredit dan tidak terlayani atau kurang terlayani dengan baik. Hal ini menyebabkan ketimpangan pendanaan.
Salah satu jalan keluar yang digunakan adalah jasa pinjaman online (pinjol). Hal ini tercatat dalam Survei Parapuan (2023) terkait perilaku perempuan Indonesia terhadap pinjaman online, dengan alasan terbesar ketiga adalah untuk modal usaha (32%).
Generasi Milenial yang terbanyak memilih pinjol sebagai jalan keluar (33%), disusul dekat oleh Gen. Z (32%).
Memahami pentingnya pendanaan usaha bagi perempuan pelaku UMKM, dan sejalan dengan kampanye Pintar Atur Uang, NOVA dan Parapuan didukung BTN (Bank Tabungan Negara) menggelar talkshow “Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah” dalam rangkaian acara Kartini Negeri di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Rabu 24 April 2024.
Baca Juga: Mahfud MD Dorong Kualitas Barang Lokal Setara Internasional hingga Pangkas Birokrasi UMKM
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR