TabloidNova.com - Dalam tiga tahun belakangan, label Wardah Cosmetics terbilang cukup lekat akan perkembangan industri mode busana muslimah di Indonesia. Beberapa nama seperti Dian Pelangi dan Ria Miranda menjadi salah satu desainer langganan Wardah Cosmetics sebagai representasi dari kiprah mereka meramaikan panggung mode tanah air.
Bertepatan dengan pagelaran Fashion Nation 2015 pada Jumat kemarin (17/4), di Senayan City, Jakarta. Kolaborasi Wardah Cosmetics bersama empat desainer muslimah dalam The Blooming Colors 20th, yaitu Ria Miranda, Irna Mutiara, Restu Anggraini, dan Norma Moi untuk Fashion Nation seakan menandakan kembalinya era busana muslimah bergaris simpel minimalis elegan dari tidur panjangnya.
Keempat pilihan nama desainer di atas juga bukan tanpa sebab, pasalnya mereka adalah para perancang busana yang konsisten mengusung nuansa simpel elegan minimalis dalam setiap deretan karyanya. Hal ini nampak sejalan dengan karakter khas dari Wardah Cosmetics, terlihat dari aplikasi hijab yang sangat sederhana namun berkelas pada styling keempat desainer di atas panggung Fashion Nation 2015.
Peragaan busana dibuka dengan tema Gardenia dari lini Hauri yang dinaungi oleh Norma Moi. Interpretasi Norma akan tema Gardenia kali ini malah cukup melenceng dari ekspektasi para penikmat Fashion Nation 2015. Norma tidak menggubah Gardenia dalam embroidery atau embellishment berbentuk floral atau tropikal yang kerap dikaitkan dengan tema tersebut.
Eksplorasi Norma malah ditampilkan pada balutan warna-warna khas bunga di taman, seperti violet, lavender, hijau tosca, kuning gading, putih tulang, dan hijau telur asin. Terasa sangat nyata sekali layaknya warna alam yang sering Anda kagumi.
Khusus untuk siluet, Norma memercayakannya pada garis rancang H-line dan A-line yang menyamarkan bentuk tubuh. Teknik draperi, lipit, dan wrapping berpadu gaya asimetris tersemat pada sejumlah bagian, seperti pinggang, dada, bawahan rok, dan luaran mantel.
Restu Anggraini yang baru pulang meramaikan Mercedes-Benz Fashion Week Tokyo 2015 mengangkat tema Boyish and Classic. Label ETU tersebut menginfusi elemen tanah yang kental, selayaknya pada warna nude, hijau daun, abu-abu, koral, kuning gading, putih, krem, dan cokelat.
Gaya clean and cut yang menjadi DNA label ETU tetap ditawarkan di hadapan pengunjung Fashion Nation kemarin. Luaran semisal cape, ponco, dan mantel berukuran midi hadir menghias koleksi yang didominasi oleh busana two pieces.
Lini busana pengantin muslimah, Irna La Perle by Irna Mutiara juga turut memamerkan karyanya yang bertajuk Suavity. Hampir sepuluh koleksi busana tersebut mengusung keanggunan dalam rona elegan yang minimalis.
Meski bahan tule tetap melengkapi beberapa bagian busana, Irna justru tak mengunggah kerumitan potongan busana serta detail imbuhan aksesori yang berlebihan.
Embellishment hanya muncul di beberapa bagian, itu pun hanya sebagai aksen semata bukan keseluruhan, seperti kebanyakan busana pengantin muslimah. Veil atau kerudung pengantin dari bahan brokat berhias mute yang ditata sedemikian rupa yang malah menjadi senjata utamanya.
Queen of Shabby Chic, julukan dari Ria Miranda juga tak urung ambil bagian dengan rancangan bertema Fiore. Kali ini, palet pastel yang lebih gelap menjadi opsi lain bagi penikmat setia desain perempuan asal Sumatera Barat tersebut. Aksi lipit beragam ukuran yang dikawinkan siluet A-line seraya menunjukkan bahwa ia bemaksud lepas dari karakter yang sebelumnya.
Ria banyak bermain dalam konstruksi dan volume busana, sebut saja rok A-line yang dipadankan bersama atasan model loose berlengan lonceng berukuran tiga per empat, atau atasan bersiluet empire dengan bawahan rok panjang menjuntai bertumpuk, atau celana palazzo serta atasan model tunik dengan dalaman blus panjang sebagai kombinasi.
Ridho Nugroho
FOTO-FOTO: Agus Dwianto/NOVA
KOMENTAR