TabloidNova.com - Esensi dari pergelaran fashion week di antaranya adalah memperkenalkan talenta baru generasi muda di bidang mode. Selain tentunya mengadakan pameran dagang dan talkshow inspiratif, fashion week juga menjadi platform yang berpotensi mendukung eksistensi mode di Indonesia. Salah satunya adalah kolaborasi alumni LPTB Susan Budiharjo di Indonesia Fashion Week 2015.
Kolaborasi tersebut merupakan sebuah persembahan parade busana untuk memperingati usia ke-35 Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo (LPTB Susan Budiharjo). Parade ini, menutup acara Indonesia Fashion Week 2015 yang diselenggarakan sejak 26 Februari 2015 hingga 1 Maret 2015, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Tema Permixtio sengaja dipilih untuk menggambarkan semangat membangkitkan kembali sisi inovasi yang menjadi kunci orisinalitas sebuah karya. Permixtio mengandung makna perpaduan glamor-kasual, feminin-maskulin, berat-ringan, dan modern-etnik. Sebanyak enam puluh busana siap pakai dipresentasikan oleh Number One (label yang dikeluarkan oleh LPTB Susan Budiharjo), Rani Hatta, Galih Prakarsa, dan Andreas Wen.
Awterspace adalah judul yang diusung oleh Andreas Wen. Awterspace diambil dari penggalan kata outer space. Segala bentuk teknik printing itu dicampuradukkan hingga terlihat seperti sebuah tekstur baru dalam satu busana.
Koleksi Awterspace dihadirkan mulai dari jaket, sweater, shirt panjang, celana pendek, hingga terusan dalam warna monokromatis putih, hitam, abu-abu, dan perak
Andreas menyajikan Awterpace yang mentransformasikan bentuk-bentuk fiktif luar angkasa seperti ufo, alien, galaksi, venus, jupiter di atas beragam bahan seperti kaos, kulit, dan net melalui bermacam teknik cetak, sablon, foiling, dan flocking.
Flocking dikenal sebagai teknik mencipta motif timbul seperti embos pada bahan dengan menggunakan materi beludru. Sedangkan, foiling menggunakan teknik khusus untuk merekatkan warna metalik di atas permukaan kain dengan menggunakan suhu panas.
Sementara, Rani Hatta mengunggah imajinasi seorang detektif perempuan bernama Jane pada koleksinya kali ini. Rani menampilkan sosok Jane yang memadankan jas panjang berpotongan tegas khas pria dengan rok panjang melambai ala perempuan yang lincah gemulai. Sebentar kemudian, ia tampil dengan memanjangkan garis pinggang jaket bomber hingga sebatas paha dan memadukannya dengan rok panjang A-line yang berlipit-lipit di bagian pinggang.
Jane hadir bergaya feminin-maskulin yang mempertemukan rok dengan jaket, atau celana panjang berpipa lurus dengan blus longgar, dalam sepuluh set busana dengan warna monokromatis hitam, putih, dan abu-abu, serta garis busana yang meleluasakan gerak untuk mendukung kebebasan sang detektif dalam menjalankan tugasnya. Rani memadankan bahan interlock dengan sutera poliester. Lalu ada juga bahan kaos hingga wol.
Neo Primitive adalah tema yang dipilih oleh Galih Prakarsa. Seperti karya sebelumnya, Galih masih setia pada garis rancangan cocktail dress maupun evening gown bersiluet ultra feminin. Kesan flowing sekaligus fit and flare terinspirasi oleh kehidupan manusia primitif yang tidak mengenal gender dalam berpakaian. Aksi peplum, cut-out, sheer atau transparan, wrapping yang dikawinkan aksen high-slit di sisi depan gaun.
Gaya primitif, misalnya, ditegaskan dengan belahan tinggi rok yang dipadukan dengan blus berpotongan halter yang terkesan modern dan baru. Citra masa kini dipertegas lagi dengan permainan mutiara dan bebatuan imitasi yang disusun mengikuti garis potong busana. Permainan primitif-modern tergambar pula pada pilihan warna merah marun dan gading untuk kesan primitif, dengan pink salem yang mewakili warna modern.
Tak ketinggalan, percampuran bahan untuk membiaskan batasan gender, seperti penggunaan sifon, gabardin, brokat dan french lace secara bersamaan dalam satu tampilan.
Number One yang beranggotakan 13 personil alumni LPTB Susan Budiharjo sepakat mengusung koleksi berjudul Picto Fiction. Unsur busana tetap bergaris rancang siap pakai dengan palet monokrom yang mengombinasikan unsur tradisional dan modern dalam bentuk karakter tokoh komik.
Kemudian, gambar komik dicetak di atas bahan-bahan masa kini seperti interlock, parasut, dan neoprene. Kesan modern empat busana pria dan 16 busana wanita yang dipresentasikan dipertajam lagi dengan gaya busana sportif yang terdiri padu-padan terusan, cropped top, jaket panjang, jaket bomber, kulot, celana pendek mikro, hingga celana jodhpur.
Ridho Nugroho
FOTO-FOTO: Arselan Ganin For Indonesia Fashion Week.
KOMENTAR