Tabloidnova.com - Rampung sudah pameran busana 'Pilgrimage' yang digelar oleh desainer kelahiran Malang, Jawa Timur, yang diadakan sejak tanggal 15 hingga 25 Januari 2015 di Museum Tekstil, Jakarta. Didi Budiarjo berhasil menampilkan arti sesungguhnya dari cinta, karya dan karsa untuk dunia mode sekaligus seni yang digelutinya sejak 25 tahun silam.
Setelah melihat deret ruang yang Didi sebelumnya, mari simak kembali koleksi lain dari ruang demi ruang yang dibuat Didi dengan penuh ketelatenan ini.
Baca: Pilgrimage, Trilogi Pengembaraan Mode '25 Tahun' Didi Budiarjo (Bagian 1)
Orient
Bercermin pada latar belakang budayanya, Didi Budiardjo memberikan napas budaya Oriental ke dalam koleksinya. Pengaruh ini dapat terlihat melalui beragam elemen, mulai dari busana cheongsam tradisional dan pinggang obi khas Jepang hingga material tenun China dan jacquard Tibet bertekstur tebal. Agar sesuai karakternya, Didi menerjemahkan ulang ke dalam siluet kontemporer.
The East
Tarian Ballet Russes pimpinan Sergei Diaghilev yang legendaris memberikan kesan yang mendalam bagi proses berkarya seorang Didi Budiardjo. Ia mengagumi kostum para penari yang memukau serta pergerakan orientalisme yang diusung. Pada tahun 2010, Didi diundang untuk menampilkan koleksinya di Rusia, di mana setiap tampilan terinspirasi oleh budaya negara tersebut dan menggunakan rangkaian tekstil Indonesia dan internasional, layaknya songket serta lamé sutra.
Nocturne
Berkeinginan memberikan suatu kontras bagi karyanya yang didominasi putih, maka Didi bermain desain serba hitam yang misterius namun elegan. Busana-busana ini dipersembahkan Didi dalam koleksi bertajuk Phantasmagoria yang terinspirasi oleh berbagai hal, termasuk sebuah gaun abad ke-18 dari koleksi pribadinya.
Paradisaea
Rancangan Didi Budiardjo terletak pada kegemarannya dalam mengeksplorasi dan memadupadankan beragam tekstur dalam nuansa klasik nan anggun. Salah satu ornamen favoritnya adalah bulu unggas yang diaplikasikan pada gaun serta bentuk busana lain, sehingga menciptakan suatu kesan yang berani dan romantis.
Celestial
Ruangan ini dipenuhi ornamen maupun hiasan bling-bling yang mengilap. Setiap karya Didi dapat merefleksikan karakter seorang perempuan modern. Semangat ini dapat dilihat salah satunya melalui koleksi Tirta Teja, di mana motif batik tradisional dipadukan dengan aksen rumbai yang menarik perhatian.
Backstage
Lokasi belakang panggung menjadi tempat di mana desainer diharuskan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sampai di detik sebelum tampilan pertama ditunjukkan. Didi Budiardjo memiliki standar yang tinggi ketika sedang mempersiapkan setiap peragaannya. Warna merah juga selalu muncul di setiap koleksi Didi. Sebuah tradisi yang dipercayai dapat membawa keberuntungan.
Finale
Evolusi seorang Didi Budiardjo dalam 25 tahun berkarya di industri mode melambangkan ketekunan serta konsistensinya dalam menghasilkan karya yang terbaik.
Ridho Nugroho
Foto-foto: Agus Dwianto/NOVA
KOMENTAR