WHO juga menyatakan peningkatan angka kematian pada penderita kanker anak saat ini dibandingkan tahun 2008. Hal ini mengakibatkan kanker pada anak menduduki peringkat nomor dua penyebab kematian anak terbesar setelah kecelakaan. Sulitnya mendeteksi keberadaan kanker pada anak sejak dini menjadi alasan utama mengapa anak yang menderita kanker sulit diselamatkan.
Menurut situs kesehatan cancer.org, kanker pada anak dan kanker pada orang dewasa kerap berbeda. Salah satunya dilihat dari penyebab kanker pada anak yang tak sama dengan pada dewasa. Kanker pada anak adalah dampak dari perubahan DNA pada sel-sel tubuh yang terjadi di tahap awal kehidupan. Perubahan ini bahkan bisa terjadi saat seseorang masih di dalam kandungan. Penelitian menyimpulkan bahwa kanker anak, lain dengan kanker dewasa, tidak disebabkan gaya hidup atau faktor lingkungan.
Berikut ini jenis kanker yang kerap menyerang anak-anak:
Leukimia
Angka kejadian penderita kanker anak yang menyerang sumsum tulang belakang dan darah ini sekitar 31 persen. Penyebab kanker anak ini, sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah namun lalu sel darah putih menyerang sel darah merah dan keping darah. Akibatnya anak akan pucat, sering demam tanpa sebab, perdarahan, memar, dan penurunan berat badan.
Kanker Tumor Otak dan Sistem Saraf Pusat
Sekitar 21 persen tumor otak dan sistem saraf pusat terjadi pada anak-anak. Kebanyakan tumor otak terjadi di bagian cerebellum atau batang otak. Hal ini menyebabkan sakit kepala, pusing, muntah, penglihatan kabur, sulit berjalan atau memegang barang.
Neuroblastoma
Perkembangan kanker neuroblastoma terjadi saat seseorang masih berada dalam tahap embrio atau janin. Neuroblastoma terjadi pada 7 persen anak-anak, tapi jarang menyerang anak-anak di atas usia 10 tahun. Neuroblastoma biasanya ditandai rasa sakit pada perut dan pembengkakan pada area tersebut. Gejala lainnya adalah nyeri tulang dan demam.
Nefroblastoma
Nama lainnya adalah tumor wilms. Kondisi ini menyerang salah satu ginjal atau kedua ginjal (meski jarang terjadi). Sebanyak 5 persen anak menderita kanker nefroblastoma dan kebanyakan berusia 3 - 4 tahun. Selain pembengkakan atau benjolan di perut, anak biasanya mengalami demam, nyeri, pusing dan tidak nafsu makan.
Kanker kelenjar getah bening
Kanker ini menyerang kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Terdapat dua jenis kanker kelenjar getah bening atau lymphoma. Pertama, kanker Hodgkin's lymphoma yang biasanya menyerang pada usia remaja dan jarang menyerang anak di bawah 5 tahun serta terjadi sebanyak 4 persen. Kedua, kanker non-Hodgkin's lymphoma yang diderita anak-anak di atas usia 3 tahun dan terjadi sebanyak 6 persen.
Retinoblastoma
Kanker pada anak yang menyerang mata ini terjadi sebanyak 3 persen. Retinoblastoma biasanya menyerang anak-anak usia 2 tahun dan jarang ditemukan pada anak di atas usia 6 tahun. Pupil pada penderita retinoblastma biasanya berwarna putih atau pucat, padahal normalnya berwarna merah.
Soca Husein
KOMENTAR