Lain dulu, lain sekarang. Dulu menabung mungkin sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, Anda juga harus bekerja lebih keras agar bisa memenuhi tujuan-tujuan keuangan. Namun tahukah Anda, merencanakan keuangan dan disiplin menjalankannya akan meringankan beban finansial. Anda malah bisa membuat uang "bekerja" untuk Anda atau mencapai financial freedom. Bagaimana caranya? Ikuti pembicaraan NOVA dengan Tejasari CFP dari Tatadana Consulting mengenai pentingnya merencanakan keuangan.
Q: Kenapa kita harus merencanakan keuangan?
A: Dengan merencanakan keuangan, kita akan lebih mengetahui seperti apa kondisi keuangan, apa tujuan keuangan yang ingin dicapai, dan bagaimana mencapai tujuan tadi. Jika kita tidak mempunyai rencana, uang tak jelas ke mana dan kadang-kadang kita memakai seenaknya saja. Misalnya, menabung tetap jalan, tapi pemakaiannya tidak jelas karena tidak ada perencanaan. Akhirnya setiap menabung, tahu-tahu uangnya selalu habis.
Padahal dalam hidup ini terdapat kebutuhan-kebutuhan utama. Seperti jika mempunyai anak, orangtua harus membayar dana pendidikan. Atau, suatu hari kita akan pensiun dan pasti membutuhkan dana pensiun. Ada juga keinginan naik haji atau kewajiban menikahkan anak perempuan. Tujuan-tujuan ini seharusnya bisa kita cicil dari sekarang. Sementara jika kita tak memiliki rencana maka tujuan-tujuan tadi bisa membuat keuangan kita kacau. Akan lebih menyenangkan jika ada rencana dan dijalankan dengan disiplin.
Q: Betulkah merencanakan keuangan dengan investasi juga melindungi dari inflasi?
A: Inflasi adalah kenaikan harga dari suatu barang. Jika dijelaskan dengan sederhana, inflasi bisa diibaratkan dengan harga permen saat saya kecil, harganya Rp 5, sekarang harganya Rp 500. Ada kenaikan sebanyak 100 kalinya dalam beberapa tahun, tinggal dibagi, inilah inflasi.
Cara melindungi diri dari inflasi adalah merencanakan keuangan dengan berinvestasi. Pilih yang keuntungannya lebih tinggi dari inflasi. Jadi kalau kita tahu inflasi tahun lalu sebesar 4% berarti kita harus berinvestasi dengan return lebih besar dari 4% agar nilai uang kita tidak turun. Untuk dana pendidikan yang kenaikan biayanya lebih tinggi dari inflasi (sekitar 15%), maka return 4% saja tidak cukup.
Q: Para financial planner sering menggunakan asumsi inflasi yang besar. Apa tujuannya?
A: Asumsi inflasi dipakai financial planner untuk memperkirakan berapa inflasi di masa depan. Financial planner selalu memakai angka (inflasi, Red) yang besar karena menggunakan rata-rata inflasi sebelumnya, yang kadang-kadang lebih tinggi dari kenyataan. Asumsi dibuat lebih besar juga karena kalau asumsinya kecil dan ternyata inflasinya jadi besar, tujuan tidak tercapai dan sudah telat, bahkan perlu dana lebih untuk menambah investasi.
Q: Usia berapa seseorang harus mulai merencanakan keuangannya?
A: Idealnya setelah bekerja karena ketika kita mempunyai uang, kita harus bisa mengalokasikan uangnya untuk apa.
KOMENTAR