Kalau sudah berkeluarga, wajib memiliki asuransi jiwa karena sudah memiliki anak. Siapa yang memiliki asuransi jiwa bisa ditentukan dari siapa yang menjadi pemberi nafkah utama untuk keluarga. Kalau suaminya bekerja, ya suami saja. Kalau dua-duanya bekerja dan penghasilan keduanya memengaruhi keuangan keluarga, ya berdua.
Mari Bertanya
Mulai minggu depan, Tabloid NOVA mempunyai rubrik baru yaitu Tanya Jawab Keuangan yang diasuh oleh Tejasari CFP dari Tatadana Consulting. Perusahaan ini bergelut di bidang financial planning, di mana Anda bisa berkonsultasi mengenai masalah keuangan. Contohnya, menyelesaikan utang, asuransi, investasi, uang muka rumah atau mobil, menyiapkan dana pendidikan anak bisa ditanyakan di rubrik ini.
Jika Anda mempunyai pertanyaan seputar masalah keuangan atau ingin merencanakan keuangan demi masa depan yang lebih baik, kirimkan saja pertanyaan Anda ke Tabloid NOVA. Cantumkan "Tanya Jawab Keuangan" di sisi kanan amplop atau subjek email. Kirimkan ke Redaksi Tabloid NOVA, Gd. Kompas Gramedia Majalah, Jalan Panjang No. 8A Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 atau nova@gramedia-majalah.com.
Agar pertanyaan Anda bisa dijawab dengan detail, maka Anda wajib mencantumkan data-data berikut: umur, lajang atau berkeluarga, jumlah anak (jika sudah memiliki anak), penghasilan per bulan, investasi yang sudah dilakukan, dan tujuan keuangan.
Tentang Tejasari
Ibu dua anak ini memulai kariernya di bidang keuangan di sebuah bank swasta di Jakarta. Saat ditempatkan di divisi treasury, Tejasari yang akrab dipanggil Teja ini, mendapatkan beasiswa untuk mendalami bidang investasi di IPMI Business School. Dari sini, ia memperoleh double degree yaitu MM Investasi dan Master of Applied Finance and Invesment.
Mendekati semester terakhir, Teja mengobrol dengan teman-teman kuliahnya mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Ide menjadi financial planner tercetus di antara mereka. "Saya tertarik ke keuangan keluarga, apalagi waktu itu sudah berkeluarga dan mempunyai anak," ujar Teja.
Untuk menjadi financial planner, Teja kembali mengambil sertifikasi lagi. Lalu bersama kedua temannya, ia mendirikan perusahaan financial planning. Teja yang masih bekerja di bank swasta bertugas menangani klien yang baru bisa melakukan konsultasi after office hours dan weekend. Saat perusahaan yang didirikan Teja dan kawan-kawannnya makin membesar, ia melepaskan pekerjaannya di bank dan berkonsentrasi penuh di dalamnya. Tahun 2010, ibu yang menerapkan prinsip hidup sederhana ini kembali mengambil keputusan besar dengan keluar dari perusahaan yang didirikannya dari awal. "Tahun 2011, saya mendirikan Tatadana Consulting," ujarnya dengan mantap.
Perempuan pendaki gunung ini mengaku senang menjadi financial planner sebab ia bisa bertemu banyak orang, "Kemampuan menyesuaikan diri saat bertemu orang-orang yang berbeda juga menyenangkan," ujar pendaki gunung ini. Namun yang paling utama, kebahagiaan menjalani profesi ini disebabkan karena Teja bisa membantu orang lain, "Saya senang sekali, misalnya ketika ada yang mengabari akhirnya dia bisa naik haji atau sudah bisa menikah karena dananya sudah ada."
Astrid Isnawati
KOMENTAR