TabloidNova.com - Mencoba hal baru apalagi pada bidang yang sama tentu memperkaya keahlian. Yenti Tan, desainer lulusan London College Fashion tahun 2010, memamerkan 24 koleksi evening gown dan cocktail dress yang mengusung tema "Soreveign Beauty".
Terbiasa merancang busana pengantin, wanita yang bergabung dalam Tracy Bridal House tersebut mengolah sejarah era Victoria sebagai inspirasi utama dalam koleksi busana yang penuh ketelitian. Panggung Jakarta Fashion Week 2014 pada Selasa (4/11) lalu turut menjadi bukti bahwa nuansa femme fatale yang kental dapat dikombinasikan bersama kesan bold and strong.
Ukiran era Victoria yang klasik, artistik, serta vintage diterjemahkan melalui detail bordir yang apik. Keistimewaan koleksi desainer yang pernah mengecap pendidikan sekolah mode di Asride Iswi in terletak pada teknik kerajinan kristik (cross stitch) yang terkenal rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi.
Yang menarik adalah, Yenny Tan masih belum bisa meninggalkan sejenak keahliannya merancang busana pengantin yang terlintas dalam imbuhan khas detail gaun pengantin.
Kekuatan karya desainer peraih penghargaan "Best Country Award" pada tahun 1998, 2001, dan 2003 dalam ajang Kompetisi Desainer Mode Indonesia ini patut diapresiasi lewat terobosan model kerah tinggi bak era Victoria yang berpalet monokromatis.
Uniknya, kerah tersebut tetap dihadirkan dalam gaya klasik, elegan, tanpa meninggalkan ciri modern untuk menjangkau target pasar peminat paduan gaya ini. Aksesori headpiece dari bahan lace (brokat) menemani sebagian koleksi yang menganut siluet ball-gown, empire, H-line, dan ladylike.
Ridho Nugroho
Foto-foto: Eddy Bogel/JFW
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR