Mungkin kalau di Indonesia aku tinggal disuruh balik pulang saja. Tapi di Ukraina aku dibawa ke kantor polisi. Aku dimasukkan ke sel tahanan. Polisi Ukraina juga sangar dan kasar. Tentu aku takut sekali. Aku hanya bisa menangis.
Setelah beberapa jam ketakutan, aku mendapatkan akses telepon untuk berbicara dengan Papa dan Mama. Papa akhirnya menjemputku di perbatasan. Setelah berbincang dengan Papa, polisi yang galak dan sangar itu berubah menjadi sangat ramah dan sopan terhadapku. Bahkan, sebelum pulang, aku diajak polisi itu berkeliling melihat kota perbatasan.
KOMENTAR