Tabloidnova.com - Menurut data WHO, Kanker Kolorektal (KK) menempati posisi ketiga yang banyak diderita setelah kanker paru dan kanker payudara.
Begitu juga di Indonesia, kanker kolorektal banyak ditemui setelah kanker payudara dan paru. Menurut data tahun 2012, terdapat 27.600 insiden kanker kolorektal di Indonesia.
"Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dari sel-sel di usus besar dan rektum," kata Prof. Dr. dr. Arry Harryanto, SpPD., KHOM., dalam acara Regorafenib Terobosan Pengobatan Terbaru untuk Pasien Kanker Kolorektal Stadium Lanjut, beberapa waktu lalu.
Ada 4 stadium tingkat kanker usus besar, mulai dari Stadium 0 di mana sel-sel kanker baru ditemukan hanya di lapisan terdalam kolon atau rektum. "Hingga kanker kolorektal stadium 4 di mana sel-sel kanker tersebut sudah menyebar ke organ tubuh lainnya," lanjut Prof. Arry.
Gejala kanker usus besar alias kanker kolorektal umumnya beragam, mulai dari gejala non gastrointestinal dan gastrointestinal.
"Gejala kanker usus besar non gastroinstestinal contohnya kelelahan, anemia, selera makan menurun, berat badan turun, warna kulit memudar, dan terjadi penyumbatan darah."
Sementara gejala kanker usus besar gastrointestinal antara lain terlihat dari adanya perubahan pola BAB, nyeri pada abdomen, dan ditemukannya darah di feses.
"Sedangkan survival rate dari penderita KK sangat tergantung dari tingkatan stadium kanker tersebut terdiagnosis," pungkasnya.
Bila terdiagnosis di stadium awal, tingkat harapan hidup penderita kanker kolorektal ini cukup menggembirakan. "Bahkan 6 persen dari penderita yang terdiagnosis di stadium 4 bertahan hingga 5 tahun."
Prof. Dr. Abdul Muthalib, SpPD.,KHOM mengungkap, rata-rata survival rate selama 5 tahun untuk pasien yang terdiagnosis di stadium awal bisa mencapai 74 persen dengan perawatan yang tepat.
Pengobatan tergantung di stadium berapa KK saat terdiagnosis. "Kalau di stadium dini, dilakukan operasi oleh ahli bedah sampai bersih dari kanker. Kemudian, kelenjar getah bening diangkat untuk diperiksa apakah ujung usus sudah bebas dari kanker. Hal ini juga untuk mencari tahu apakah kelenjar getah beningnya sudah terjangkit atau belum."
Oleh karena itu, segeralah periksakan diri ke dokter saat gejala kanker usus besar.
Noverita K. Waldan
KOMENTAR