TabloidNova.com - Dalam melakukan program detoksifikasi atau detoks, organ yang memegang peranan kunci dalam proses detoks salah satunya adalah liver.
Konsultan gizi dan kesehatan alami Andang W. Gunawan mengatakan, salah satu peran penting liver dalam detoksifikasi adalah menetralisir senyawa-senyawa kimia yang tidak dibutuhkan tubuh.
"Di dalam proses ini, senyawa yang bersifat racun akan diubah menjadi senyawa yang tidak terlalu membahayakan tubuh. Sayangnya, dalam proses ini juga terjadi pembentukan sejumlah radikal bebas, yang jika jumlahnya berlebihan dapat merusak sel-sel liver. Liver baru akan bekerja secara efisien jika kebutuhan nutrisinya tersedia dengan optimal," papar Andang.
Maka, Andang melanjutkan, kita perlu mengonsumsi suplemen tambahan selama detoks. Suplemen antioksidan tertentu diperlukan dalam proses ini untuk mengurangi efek radikal bebas pada sel-sel liver. Kekurangan antioksidan dalam proses detoks ini dapat menyebabkan racun menjadi lebih berbahaya.
"Namun jika pola makan sebelum program detoks sudah baik, asupan suplemen tidak terlalu diperlukan selama menjalani program detoks."
Oleh karena itu, Andang menyarankan, jenis suplemen antioksidan yang dianjurkan selama menjalani program detoks adalah vitamin C, vitamin E, betakaroten, asam lemak esensial, glutation, dan selenium. Sebagai tambahan, Anda dapat mengonsumsi suplemen kalsium dan magnesium yang berfungsi untuk mencegah kram yang terjadi akibat kekurangan cairan (dehidrasi).
Dosis suplemen yang dianjurkan:
Vitamin C: 250mg 2x sehariVitamin E: 200 UI 2x sehariBetakaroten: 10 mg per hariAsam Lemak esensial: 1000 mg 2x sehari (bisa omega-3 dan omega-6)Glutation: 500 mg perhariSelenium: 400 mcg (microgram) per hari
Vitamin C: 250mg 2x sehari
Vitamin E: 200 UI 2x sehari
Betakaroten: 10 mg per hari
Asam Lemak esensial: 1000 mg 2x sehari (bisa omega-3 dan omega-6)
KOMENTAR