Untuk online online, online online...
Single dengan musik techno dan syair "menyentil" ini belakangan sering terdengar di berbagai stasiun televisi dan radio. Awalnya Saykoji, rapper yang menyanyikan lagu Online, hanya mengunggah lagu ini ke internet. Tidak ada radio yang mau memutarnya. Kini video klip Online telah dilihat lebih dari 70 ribu kali di layanan Youtube dan lagunya digunakan dalam iklan sebuah kartu GSM.
Bagaimana bisa kepikiran membuat lagu Online?
Yah, sekarang orang-orang lagi sering banget online. Dapat cerita dari teman juga, ada yang suka curi-curi buka Facebook dan chatting di kantor. Kalau bos-nya lewat, langsung buka tampilan lain. Lalu saya bikin lagu tentang kebiasaan online orang-orang.
Sebenarnya lagu itu sudah ada sejak September 2008, iseng-iseng bikin klipnya pake webcam, terus saya masukin ke internet. Lagunya memang pake efek autotune, jadi terdengar seperti robot. Supaya sejajar dengan konsep online dan teknologi. Single ini enggak ada bentuk fisiknya, cuma RBT dan di internet aja.
Saykoji memang selalu membuat lagu mengenai hal yang up to date?
(Saykoji membuat lagu So What Gitu Loh dalam album pertama, dan Jomblo dalam album ke dua)
Saya selalu dapat ide dari hal-hal yang saya dengar atau alami sendiri. Misalnya saya dengar kalimat So what gitu loh, saya mikir apa sih yang bisa diangkat dari kalimat ini. Lalu lagu Jomblo, yah karena saya pernah jomblo dan dengar pengalaman teman. Nah, sekarang ini saya sudah tidak dikontrak oleh label mana pun. Agar tetap eksis, saya berusaha lewat internet. Punya account di setiap layanan internet. Terus kayaknya lucu juga kalo pengalaman saya dalam mengerahkan internet ini dijadiin lagu. Inspirasi saya dalam membikin lagu memang dari kejadian sehari-hari, enggak muluk-muluk lah!
Biasanya berapa lama dalam membuat lagu?
Sehari! Uniknya lagu-lagu Saykoji yang orang suka biasanya jadinya cepat. Kalau pake lama, dipikir dulu, biasanya jadinya bagus sih, tapi berat. Sedangkan kalau lagu yang jadinya cepat, biasanya orang-orang malah lebih tanggap. Saykoji selalu bikin lagu dengan budget kecil. Bikin lagu di rumah, ada studio kecil-kecilan.
Sebenernya Saykoji itu band, trio atau hanya Anda sendiri?
Cuma saya sendiri saja. Kalau perform, semua yang ada di panggung disebut Saykoji, ada yang nyanyi, nge-rap, DJ, dan lain-lain. Tapi aslinya ya cuma saya.
Saykoji itu nama asli?
Nama asli saya Ignatius Rosoinaya Penyami (biasa dipanggil Igor). Dulu waktu sekolah saya itu bukan orang yang gaul, penyendirilah. Hingga ada orang yang nyebut saya pschyo (gila) lo! Ya sudah, saya pakai saja jadi nama, Saykoji.
Sejak kapan mulai nge-rap?
Dari tahun 2000, waktu SMU. Sebenarnya awalnya saya tidak suka rap. Musiknya kecepetan, enggak jelas ngomong apa. Tapi setelah denger rap Indonesia seperti Black Skin, Iwa K, Neo saya mulai mengerti nge-rap itu gimana dan tertarik mempelajarinya. Nge-rap itu kayak bikin pantun terus dinyanyikan sesuai dengan musiknya. Dan nge-rap itu ekspresif, ada kebebasan dalam bermusik.
Sepanjang karier Anda pengalaman apa yang paling menarik?
Saat inilah yang paling menarik. Saya saja enggak menyangka akan seperti ini. Kalau ketemu saya tiga bulan yang lalu, saya lagi "kering kerontang" (sepi job) di rumah, paling kalau ada job cuma untuk membiayai susu dan popok anak selama sebulan. Dua bulan terakhir ini tiba-tiba lagu Online sudah dikenal dimana-mana, dipake buat iklan, bahkan sampe dapat Blackberry gratis. Dalam sehari bisa manggung di dua tempat. Saya juga kaget, mesti menyesuaikan diri. Untung istri bisa ikut kemana-mana. Di samping itu, hip hop itu masih sulit tampil di industri musik Indonesia, tapi kalau mau usaha pasti ada saatnya Hip hop bisa diterima oleh masyarakat.
(Nova menemui Saykoji di tengah-tengah proses taping di sebuah stasiun TV. Tampak seorang wanita sibuk mendokumentasikan aktivitas Saykoji. Dia adalah Tessy Penyami, istri Saykoji.)
Pendapat tentang hip hop di Indonesia?
Banyak yang masih latah, meniru penyanyi dari luar, yang suka terlalu vulgar dalam mengkritik. Ada yang bikin lagu menjelek-jelekkan band lain, Saykoji juga pernah jadi sasaran mereka. Tapi buat saya, itu proses. Saya juga pernah begitu waktu lebih muda dulu. Jadi cobalah cari karakter yang lebih sesuai dengan karakter kita sebagai orang Timur. Musik ini memang berasal dari luar tapi, bukan berarti kita harus mengikuti hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya kita.
Apa impian Saykoji selanjutnya?
Saya ingin membahagiakan istri dan anak karena merekalah yang selalu mendukung saya. Saya sudah punya satu anak, Aaron Miguel Penyami, 2 tahun. Jangan sampai dia DO kuliah seperti saya.
Kenapa dulu DO?
Yah, karena sibuk nge-rap, tidak ada biaya juga. Sekalinya ada biaya, saya sudah menikah dan punya anak, jadi prioritas ke keluarga dulu.
(Tessy menambahkan, dulu Igor sudah hampir selesai kuliah Jurnalistik di Universitas Pelita Harapan. Papanya adalah Pembantu Rektor di sana. Tahun 2004 papa Igor meninggal dan ia merasa tidak sanggup lagi ke kampus karena kampus selalu mengingatkannya pada sang papa. Beasiswa yang ia dapat dari kampus dihentikan. Sementara ibunya tidak punya dana untuk membiayai kuliahnya.)
Bagaimana kisah asmara dengan istri?
Kami dahulu sekampus dan indekos di Karawaci, tempat kosnya juga berseberangan. Kalau nunggu angkot kita pasti ketemu. Kita pacaran tahun 2002, dan nikah tahun 2005. Tessy sekarang asisten dosen Public Relation dan Marketing di UPH, ngajarnya seminggu sekali.
Igor a.k.a Saykoji orangnya bagaimana, sih?
(Tessy gantian menjawab) Dia bangga dan sayang banget sama anaknya. Bahkan bisa lebih sabar dalam mendidik dan mengurus anaknya daripada saya. Dia itu sabar, humoris, bisa mencairkan suasana, deh. Dia juga pintar gambar. Igor punya clothing line sendiri, namanya Batik Wear. Dia yang ngedesain, mengeksplor kebudayaan Indonesia. Sementara ini kita baru produksi kaos aja, dipasarkan secara intern dulu karena Igor masih belum punya waktu. Tapi Igor itu hatinya memang sudah ke rap, dan saya akan selalu mendukungnya.
DEWI MAHARANI
KOMENTAR