Lupa-lupa Ingat (LLP), itulah lagu yang dibawakan Kuburan. Liriknya sederhana dan kocak. Lagu ini sedang in di radio dan televisi. Selain karena lagunya, nama dan penampilan personilnya juga bikin mata terbelalak. Heboh, menyeramkan, tapi lucu.
Konsep demikian sengaja dipilih Kuburan agar terlihat beda dengan yang lain. Mereka ingin dinikmati secara audio dan visual. "Sebenarnya, kami ingin konsep yang ekstrem, out of box, keluar dari kebiasaan. Di panggung, kami ingin menghibur tak hanya dari telinga, tapi juga mata. Makanya, soal penampilan, kami juga berusaha maksimal," kata Priya, sang vokalis kepada Tabloid Nova.
Konsep nyleneh itu sudah ada sejak mereka berdiri, tahun 2001. Dari penentuan nama grup, jabatan masing-masing personil, kostum, tata rias, aliran musik, sampai motto, semua diciptakan dengan matang. Nama Kuburan sengaja dipilih untuk mengecoh pemikiran orang. Dari penampilannya yang serba gotik, "Pasti dipikirnya aliran musik kami keras, padahal metal hidrolik. Mungkin satu-satunya di dunia. Maksudnya, musik metal yang dapat dikolaborasikan dengan aliran musik apa pun, seperti cara kerja hidrolik yang naik-turun," ujar Denny, personil Kuburan lainnya.
Kreativitas para pemuda Bandung ini terbentuk dari bermain musik di kampus. Tenar di lingkup lokal, di bawah bendera indie label, di tahun 2006 Kuburan mencoba peruntungan dengan menembus major label di Jakarta. Mereka mengaku susah menawarkan konsep bermusiknya, sampai akhirnya diterima label WayBe Music.
Pecah Pas Ketawa
Untuk urusan penampilan, yang terlihat sekarang ini merupakan hasil percobaan berulang kali dengan aneka bahan rias wajah. Dari bedak tabur sampai cat poster! Bahkan pernah pakai topeng segala. "Setelah 3 tahun coba-coba, yang cocok, ya, cat poster. Tapi, belum 5 menit, sudah retak-retak karena catnya kering. Ribet, enggak bisa tertawa karena cat di muka jadi pecah. Kalau mau ketawa, pas make-up harus ketawa, biar cetakannya begitu terus," cerita Donny.
Untungnya, ketika tampil di salah satu stasiun televisi, Kuburan berkenalan dengan penata rias yang memperkenalkan beberapa produk kecantikan yang aman digunakan di wajah. "Waktu dicoba, ternyata keren banget. Bisa senyum, bisa apa saja. Keren, deh. Tapi waktu tahu harganya mahal, males juga," tambah Dino kepada Tabloid Nova sambil tertawa.
Inspirasi dandanan, bisa didapat dari mana saja. Terutama dari dunia maya. "Juga dari komedi Ria Jenaka yang pernah tayang di TVRI zaman dulu. Dulu, kan, Ria Jenaka justru dandanannya paling seram menurut kami. Putih-putih enggak jelas begitu, nyeremin banget."
Hingga saat ini Kuburan mengurusi sendiri tetek bengek kostum dan tata rias. Masing-masing personil diberi kebebasan mengeksplorasi dandanan, sesuai tema yang sudah ditentukan. Saat ini, Kuburan menetapkan dua jenis kostum yang mereka gunakan. Istilah mereka, "online" dan "offline".
Online berarti kostum yang akan digunakan di panggung dan acara resmi lainnya, sedangkan offline adalah kostum saat mereka berkumpul untuk santai. "Untuk offline, ada baju koko, jaket neon, dan apa saja yang keren. Kalau yang online, ada nuansa glamor ada yang warna hitam emas, enerjik hitam merah, juga nuansa zombie yang agak dekil."
KOMENTAR