Sekian tahun merintis jalan sebagai magician, Limbad seperti mendapat durian runtuh saat RCTI menggelar program The Master. Meski tak sedikit yang memandang sinis, Limbad terus melaju hingga babak akhir lewat aksi-aksi sensasionalnya.
Tak pelak, hidup Limbad pun berubah sejak tampil di teve. "Setiap hari banyak anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak yang datang," ujar Limbad yang selama di Jakarta menginap di rumah kerabatnya di bilangan Slipi, Jakarta Barat. "Ada yang minta tanda tangan, ada yang nyuruh saya atraksi, ada juga yang cuma menangis."
Jika penggemarnya tak kunjung mau pulang, Limbad punya trik jitu untuk mengusir secara halus. "Kalau saya sudah mengeluarkan golok dan pura-pura mau melakukan aksi yang ekstrim, mereka biasanya ketakutan, terus bubar sendiri. Ha ha ha," Limbad terpingkal-pingkal.
Kini, sukses besar sudah di depan mata. Satu impian Limbad yang belum kesampaian, "Terbang keliling Jakarta dibawa helikopter, dengan bergantung pada tali sling yang ditancapkan dipunggung saya dengan kait besi," ujar Limbad yang dalam aksi duelnya dengan Joe Sandy, juga sempat menampilkan aksi bergelantungan di udara dengan tali sling yang ditancapkan ke punggungnya dengan kait.
"Punggung saya bengkak, tapi hanya 2 hari. Kalau kita yakin, insya Allah rasa sakit bisa hilang dengan cepat," ujar Limbad yang senang putra tertuanya, Dika, tertarik dengan dunia yang digelutinya. "Tapi dia sukanya aliran klasik," ujar Limbad sambil memberi tips sukses belajar Fakir Magic. "Enggak beda dari ilmu lain, harus banyak belajar dan tekun. Tapi tentu ditambah keberanian yang besar dan keteguhan hati."
Anastasia
KOMENTAR