Limbad jarang bersuara. Dalam setiap penampilannya, hampir tak ada kata-kata yang keluar dari mulut pria asal Tegal (Jateng) ini. "Beliau ini memang pendiam. Penampilannya juga misterius dan berkesan seram. Tapi, jangan ditanya kalau udah bercanda. Lucu banget," ungkap Amalia Belmika, staf humas RCTI, saat menemani Limbad datang ke Redaksi NOVA.
Hal ini diamini orang-orang dekat Limbad. Di balik kesan mistis yang ditampilkannya, ternyata Limbad sosok yang hangat dan bersahabat. "Mas Limbad itu sangat baik. Meski di panggung terlihat seram, tapi aslinya berhati lembut," ujar Totok, salah seorang tim manajemen Limbad.
Saking lembutnya, Limbad konon tak bisa melihat orang lain kesusahan. "Selama 11 tahun ikut beliau, saya paham betul, Mas Limbad suka sekali ngasih orang-orang enggak mampu. Malah kalau dihitung-hitung, hampir 70 persen dari penghasilannya habis dibagikan ke orang lain," tandas Totok sambil menepis anggapan Limbad seorang yang angkuh.
"Diam bukan berarti angkuh. Mas Limbad memilih untuk tidak banyak bicara di atas panggung, karena memang gaya itu lebih cocok dengan tampilan art of magic yang dibawakannya. Dari dulu, setiap show, dia begitu. Semakin sedikit bicara, semakin suasana tegang bisa terbangun."
Satu yang pasti, meski aksinya selalu berbahaya dan menimbulkan suasana mencekam, Limbad menolak disebut beraliran hitam. "Saya tidak mempunyai kekuatan ilmu hitam atau memakai unsur gaib. Toh, sudah jelas kan, acara The Master ini mencari bintang tanpa mantra. Berarti hal yang sifatnya gaib tidak diperbolehkan, apapun alasannya," ujar Limbad sambil meyakinkan, aksinya murni keterampilan yang bisa diterima akal sehat.
"Semua yang saya lakukan adalah hasil latihan dan perhitungan matang. Orang lain pun bisa melakukannya. Tidak ada yang diluar logika ataupun nalar manusia," ujar Limbad seraya menyebut Fakir Magic sebagai alirannya. "Ini aliran magic yang sudah tua sekali, berasal dari India."
Aliran Fakir Magic memang tidak terlalu dikenal di Indonesia. Tapi, di luar negeri aliran ini cukup populer. Salah seorang pengusungnya adalah magician terkemuka, Criss Angel. Criss pernah melakukan berbagai aksi mencengangkan, melebihi yang dilakukan Limbad. Malah, beberapa aksi Limbad, bisa dikatakan copycat aksi Criss, seperti melindas diri dengan mesin stoom (mesin perata aspal).
Sulap Keliling
Perjalanan Limbad (37) hingga mampu menguasai berbagai teknik Fakir Magic bisa dibilang sangat panjang, nyaris 22 tahun. "Saya belajar secara otodidak, sejak masih tujuh tahun," ujar bungsu dari 14 bersaudara yang tertarik belajar sulap demi membantu kesulitan ekonomi keluarga. "Waktu kecil, ada atraksi sulap keliling yang suka mampir di kampung saya. Mulanya cuma nonton. Kemudian saya memberanikan diri minta diizinkan bergabung."
Dengan ketekunan ditambah bakat alam, Limbad kecil akhirnya mahir bermain sulap. Tapi, meski capek melakukan pertunjukan keliling, Limbad tak lantas meninggalkan bangku sekolah. "Sekolah jalan terus, malah saya bisa bayar sendiri," ujar Limbad yang setamat sekolah, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas P&K. "Tapi cuma empat tahun. Saya enggak enak sama atasan, terlalu sering bolos gara-gara banyak tawaran show."
Panggilan hati membuat Limbad berani meninggalkan kehidupan tenang dan stabil sebagai PNS. "Hati saya lebih mencintai dunia art of magic," ujar Limbad yang saat masih menjadi PNS, terpikat dengan seorang dara manis bernama Susi Indrawati. "Waktu itu dia masih duduk di bangku SMA. Setiap pulang kerja, saya yang waktu itu bawa vespa butut, selalu lewat di depan rumahnya. Kadang saya mampir, terus main sulap. Ternyata dia terkesan dan mau jadi pacar saya."
Singkat cerita, setelah Susi lulus SMA, Limbad pun meminang. "Waktu kami pacaran, saya sudah bilang sama dia, akan berhenti jadi PNS. Soal rejeki, kata saya, jangan takut. Allah yang atur." Hingga kini, Susi terus setia mendampingi Limbad, bahkan telah memberi 3 putra, Mahardika (11), Gina (9), dan Keysha (1,5).
Sekian tahun merintis jalan sebagai magician, Limbad seperti mendapat durian runtuh saat RCTI menggelar program The Master. Meski tak sedikit yang memandang sinis, Limbad terus melaju hingga babak akhir lewat aksi-aksi sensasionalnya.
Tak pelak, hidup Limbad pun berubah sejak tampil di teve. "Setiap hari banyak anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak yang datang," ujar Limbad yang selama di Jakarta menginap di rumah kerabatnya di bilangan Slipi, Jakarta Barat. "Ada yang minta tanda tangan, ada yang nyuruh saya atraksi, ada juga yang cuma menangis."
Jika penggemarnya tak kunjung mau pulang, Limbad punya trik jitu untuk mengusir secara halus. "Kalau saya sudah mengeluarkan golok dan pura-pura mau melakukan aksi yang ekstrim, mereka biasanya ketakutan, terus bubar sendiri. Ha ha ha," Limbad terpingkal-pingkal.
Kini, sukses besar sudah di depan mata. Satu impian Limbad yang belum kesampaian, "Terbang keliling Jakarta dibawa helikopter, dengan bergantung pada tali sling yang ditancapkan dipunggung saya dengan kait besi," ujar Limbad yang dalam aksi duelnya dengan Joe Sandy, juga sempat menampilkan aksi bergelantungan di udara dengan tali sling yang ditancapkan ke punggungnya dengan kait.
"Punggung saya bengkak, tapi hanya 2 hari. Kalau kita yakin, insya Allah rasa sakit bisa hilang dengan cepat," ujar Limbad yang senang putra tertuanya, Dika, tertarik dengan dunia yang digelutinya. "Tapi dia sukanya aliran klasik," ujar Limbad sambil memberi tips sukses belajar Fakir Magic. "Enggak beda dari ilmu lain, harus banyak belajar dan tekun. Tapi tentu ditambah keberanian yang besar dan keteguhan hati."
Anastasia
KOMENTAR