3. Menabung Sendiri
I
Inilah cara yang paling gampang, dan banyak dipilih orang dalam mempersiapkan tabungan hari tuanya. Sebagai contoh, kalau Anda dapat penghasilan sebesar Rp 1 juta per bulan, Anda bisa menabung sebesar Rp 100 ribu per bulan ke dalam produk investasi yang bisa Anda tentukan sendiri. Setelah itu, Anda jugalah yang menabungkannya sendiri. Misalnya, Anda memilih untuk menabungkan uang Rp 100 ribu Anda ke dalam tabungan di bank, maka Anda sendirilah yang datang ke bank dan menabungkan uang itu. Bila uangnya sudah terkumpul agak banyak, maka uang dalam tabungan itu bisa Anda pindahkan ke deposito karena suku bunga deposito biasanya lebih tinggi.
Beberapa orang ada juga yang memilih untuk menabungkan uangnya ke emas. Caranya, mereka membeli emas secara rutin tiap bulan, begitu terus sampai mereka pensiun. Ini karena mereka percaya bahwa emas - sampai kapan pun - harganya tidak akan pernah anjlok. Jadi, bila suatu saat membutuhkannya, mereka tinggal menjual emas tersebut.
Selain itu, asuransi juga bisa jadi pilihan. Sekarang ini ada banyak perusahaan asuransi (jiwa) yang menjual produk-produk asuransi jiwa yang sekaligus juga memberikan manfaat pensiun, di mana ketika Anda berusia 50, 55, atau 60, Anda akan mendapatkan sejumlah dana tunai cukup lumayan.
Sekarang, tentu terserah Anda mau pilih yang mana, karena semuanya sama-sama baik. Tapi sementara Anda belum memutuskan, mungkin yang paling aman adalah dengan menabungkannya saja dulu ke tabungan dan deposito Anda, mengingat produk bank adalah produk yang saya rasa paling akrab bagi kita semua. Persentasenya? Tentu harus ada perhitungan khusus yang sebaiknya kita lakukan. Tapi untuk mulai, Anda bisa menyisihkan 10 - 20 persen penghasilan Anda ke tabungan tersebut.
Nanti setiap kali tabungan Anda mencukupi, pindahkan saja ke deposito. Begitu seterusnya. Ketika sudah ada banyak, coba ambil sebagian dan pindahkan ke emas serta reksadana. Jadi, tabungan hari tua Anda akan terdiri dari beberapa produk investasi sekaligus. Dengan demikian, bila nilai dari satu produk invenstasi Anda turun maka hal itu bisa ditutupi dari keuntungan yang Anda dapatkan dari produk yang lain. Semoga berguna ya, Bu.
Asuhan: Safir Senduk
Dok. NOVA
KOMENTAR