TabloidNova.com - Pada Rabu (25/2) di Jakarta, Mondelez Indonesia mengumumkan bahwa program "Aksi Segera Inisiatif Gizi dan Pertanian (RANTAI)" yang merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nutrisi (Call for Well-Being) telah memperlihatkan hasil.
Program RANTAI ini bertujuan membantu meningkatkan ketahanan pangan dan gisi bagi 4.001 rumah tangga di 74 desa dan 17 kecamatan, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Caranya dengan memberikan pelatihan untuk memproduksi pangan sepanjang tahun melalui pemanfaatan pekarangan. Setiap rumah tangga diajak menanam sayuran dan buah kaya zat gizi mikro, serta beternak ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, yang disertai dengan penguatan pendidikan gizi.
Country Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Rhea Sianipar, mengatakan, "Berdasarkan laporan Global Nutrition tahun 2014, Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara di dunia dengan tiga masalah gizi serius. Yakni stunting (tinggi badan menurut umur kurang), wasting (berat badan menurut tinggi badan kurang), dan obesitas (kegemukan).
Melalui RANTAI, lanjut Rhea, perusahaan ingin berkontribusi dalam memberikan ide-ide melalui para mitra yang memiliki keahlian di bidang pemberdayaan masyarakat. Untuk itu Mondelez International menggandeng Helen Keller International (HKI) Indonesia untuk mewujudkan kerja sama masyarakat (community partnership) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT melalui program yang dirancang selama empat tahun (2011-2015).
Guru Besar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof dr Endang L Achadi, MPH, Dr, PH, memaparkan, "Malnutrisi atau salah gizi (kekurangan atau kelebihan gizi) merupakan tantangan yang membutuhkan perhtian khusus dan segera. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RisKesdas) yang dikeluarkan Kemenkes RI tahun 2003, pervalensi anak balita yang mengalami stunting, yakni pendek atau sangat pendek untuk usianya, mencapai angka 37,2 persen."
Program RANTAI memberikan pendidikan gizi kepada rumah tangga melalui pendampingan tentang praktik bercocok tanam sayur dan buah berbasis gizi, beternak ayam dan ikan, serta menjual kelebihan hasil panen. "Sehingga rumah tangga mereka dapat mengonsumsi makanan yang beragam sekaligus bergizi setiap saat," tutup Mardewi, Nutrition Program Manager HKI Indonesia.
Intan Y. Septiani
FOTO: INTAN Y. SEPTIANI/NOVA
KOMENTAR