Bagaimana awalnya mengenal grafologi?
Sekitar 2010, kebetulan ada yang menawari saya ikut preview graphology. Lalu saya juga ikut workshop grafologi yang diadakan Authentic Learning System Indonesia (ALSI) yang berafiliasi dengan Erika Karohs, diajarkan oleh Sapta Dwikardana. Nah, sejak itu saya makin tertarik mempelajari grafologi. Awalnya, saya menganalisa tulisan orang-orang di sekeliling saya.
Selesai workshop di ALSI saya mulai menangani klien, karena mendapat certified graphologist sehingga bisa menangani klien. Setelah sekitar sembilan bulan praktik dan memperdalam ilmu dengan banyak membaca buku grafologi, pada 2011 melalui ALSI saya berkesempatan mengambil master untuk mendapat certified master handwriting analyst atau gelar CMHA. Sampai sekarang saya masih memperdalam ilmu grafologi, belajar jarak jauh dengan para pakar grafologi yang sudah cukup diakui melalui internet. Soalnya mereka kebanyakan berada di Amerika.
Grafologi itu apa, sih?
Grafologi bukanlah pseudo science (ramalan). Dalam meramal, tak ada literatur yang pasti tentang sesuatu hal. Sedangkan grafologi, dari semua literatur menyatakan hal yang sama. Misalnya, jika seseorang menuliskan huruf I dengan titik yang dekat maka semua literatur dan semua grafologis akan menyebut ia adalah orang yang teliti.
Jika ada yang menyebut ilmu grafologi sebagai pseudo science, bisa jadi ada yang menyatakan kesimpulan berbeda. Dan jika grafologi disebut sebagai pseudo science tak mungkin ilmu ini menjadi alat bukti di pengadilan tinggi di Australia. Karena di Australia validitas grafologi sudah diakui.
Sebelumnya menekuni apa?
Saya dulu kuliah di Universitas Kristen Petra Surabaya, bidang traveling and tourism. Pernah melanjutkan sekolah ke Singapura ambil bidang yang sama. Kembali ke Indonesia, saya melanjutkan usaha orangtua di bidang industri. Setelah menikah dengan Bambang Harianto dan jadi ibu rumah tangga, kemudian saya jadi graphologist.
Pernah menangani kasus apa saja?
Saya baru-baru ini menangani kasus penggelapan uang di sebuah perusahaan. Saya menganalisa karakter seseorang untuk mengetahui siapa yang pantas dicurigai untuk kemudian ditindaklanjuti oleh kepolisian. Terkadang, tak mungkin polisi menginterogasi orang satu per satu, padahal yang dicurigai banyak.
Kasus ini merupakan konspirasi yang sudah terjadi sekian lama tapi baru terungkap sekarang. Dari tulisan tangan sebenarnya bisa tergambar bila seseorang merasa gelisah. Ia merasa ketakutan dan panik atau berusaha menyembunyikan informasi. Karena sebenarnya apa yang kita tuliskan merupakan cerminan alam bawah sadar kita. Jadi misalnya kita sedang berbohong, tulisan tangan kita secara langsung akan mengarahkan pada pola tertentu bila kita sedang berbohong.
Kasus menarik lainnya?
Saya juga sempat menangani kasus provokasi di perusahaan. Maksudnya, ada karyawan yang memprovokasi karyawan lainnya untuk melakukan perbuatan tidak menyenangkan di perusahaan atau melanggar peraturan perusahaan.
Lebih banyak menangani klien perusahaan atau perorangan?
Selama ini saya lebih banyak menangani klien perusahaan. Misalnya mencari pegawai dengan karakter yang sesuai dengan pos-nya. Saya akan lihat tulisannya. Paling tidak tulisannya detail, rapi, dengan titik pada huruf I, jarak yang cukup dekat dan lengkap. Atau biasanya berhubungan dengan rekrutmen.
Perusahaan juga biasanya minta masukan saya untuk menyusun kembali struktur sumber daya manusia yang sudah ada. Biasanya ketika karakter pegawai tak sesuai dengan bidang pekerjaannya, hasilnya tak akan maksimal. Misalnya, ada salesman yang target penjualannya selalu tak tercapai. Setelah saya analisa, tulisannya kecil-kecil. Artinya dia pemalu. Jadi dia cocoknya kerja di bidang yang membutuhkan konsentrasi. Atau tetap kerja di bidang marketing sebagai planner dibandingkan harus turun ke lapangan.
Adakah kebutuhan praktis grafologi untuk keluarga?
Ada yang disebut graphology for family. Ini bermanfaat bagi istri untuk mengetahui karakter suaminya, atau sebaliknya. Sementara graphology for parenting dibutuhkan untuk orangtua yang memiliki anak menjelang usia 13 tahun. Biasanya anak-anak di usia ini sudah cenderung memberontak berahasia. Dan orangtuanya tak tahu cara berkomunikasi dengan anak. Untuk anak-anak di bawah 13 tahun jika ditemukan karakter kurang bagus, bisa ditangani dengan grapho therapy.
Apa itu?
Dalam grapho therapy anak diajarkan untuk membuat pola tertentu pada tulisan tangannya dalam jangka waktu tertentu secara konsisten. Waktunya bergantung pada karakter yang ingin diperbaiki. Dengan catatan dilakukan setiap hari, dengan waktu dan durasi yang sama. Tidak boleh dalam dua hari berturut-turut tak melakukan terapi. Jika begitu, terapi akan dilakukan dari awal lagi. Biasanya saya minta komitmen orangtuanya. Anak-anak yang bermasalah biasanya penyebabnya berasal dari keluarga.
Apakah grafologi bisa diterapkan untuk memperbaiki karakter orang dewasa?
Banyak orang bilang sifat itu tak bisa berubah. Pemahaman itu sebenarnya akan jadi pembenaran. Misalnya orang yang emosional merasa tak bisa berubah. Bagi orang seperti itu akan saya analisa apa yang terjadi di masa lalunya dan yang membuat dia jadi emosional. Selanjutnya akan diterapi satu per satu. Pada prinsipnya semua orang terlahir kosong. Lalu dia menjadi emosional atau cengeng, pasti ada penyebabnya.
Bagaimana respons warga Surabaya terhadap grafologi?
Terus terang masih ada orang yang skeptis dengan ilmu ini. Mereka masih menyamakan ilmu ini dengan meramal atau pseudo science. Misalnya tahun lalu saat perayaan Chinesse New Year, salah satu mal mengajak saya bekerjasama untuk mengisi acara. Banyak orang datang ke saya minta dianalisa tulisan tangannya. Tapi mereka juga bertanya soal hokinya di tahun depan. Terus terang saya bilang, grafologi bukan ilmu meramal. Grafologi memang bisa melihat cara seseorang memandang masa lalunya dan masa depannya. Ilmu ini memang bisa menganalisa optimisme seseorang untuk maju ke masa depannya. Tapi bukan meramal.
Amir Tejo
KOMENTAR