Mitos 1 : Tak Butuh Seks Di Kala Tua
Fakta : Memang, sulit untuk menemukan kembali hasrat kebutuhan seks setelah memiliki bayi. Dan pastinya, semua orang tahu jika Anda tak akan mati tanpa seks. Memang, seks bukanlah makanan atau minuman. Namun bukan berarti Anda dapat mengesampingkan kebutuhan seks dibanding kebutuhan yang lain. Seks dapat memberikan kesenangan, keriangan, kepuasan bahkan kesehatan emosi dan fisik yang lebih baik. "Seks membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Ini juga menutrisi seluruh bagian tubuh dan membantu mengeluarkan kotoran atau racun dari dalam tubuh. Saat melakukan seks, jantung berdetak lebih kencang, tarikan nafas lebih dalam dan ini bagus bagi Anda," ungkap Carmella Sebastian, MD, seorang ahli kesehatan dan seksualitas wanita.
Mitos 2 : Kelebihan Berat Badan Membuat Anda Tak Menarik
Fakta : Menikmati seks bukan persoalan penampilan atau fisik, seks adalah soal perasaan. "Anda perlu mendapatkan kepercayaan diri dari dalam dengan segala kondisi fisik saat ini," ungkap McGarth. Namun jika Anda tetap tak percaya diri, jadwalkan untuk jalan kaki selama 30 menit bersama pasangan paling tidak dua kali seminggu. Dan cobalah untuk selalu mengulang monolog yang mengatakan jika "pria Anda tak akan menemukan wanita yang lebih cantik dan seksi seperti Anda".
Ingat, "Tonjolan, tumpukan lemak, dan keriput Anda tak berarti apa-apa bagi pria di atas 40 tahun. kebenaran ini adalah 99% benar). Jika Anda yakin, cobalah dengan humor, kasih sayang, dan pengalaman, ini akan meningkatkan nilai diri di mata pasangan. Plus, sadari jika tubuh Anda lebih baik daripada saat usia 20-an," ungkap Bobbi Palmer, pendiri dan CEO Date Like of Grownup. Selama bertahun-tahun hidup telah mengajarkan Anda banyak hal yang diketahui dua dekade lalu. Apa yang lebih seksi dari seorang wanita yang tahu betul hal paling diinginkan pria di tempat tidur?
Mitos : Tubuh Tak Lagi Sensual Saat Memasuki Pra Menopause
Fakta : Perubahan pada tubuh dapat saja muncul saat jelang menopause. Beberapa diantaranya, menstruasi yang mulai tak teratur, perubahan suasana hati, dan kurangnya cairan lubrikasi di vagina. Tentunya ini berdampak pada kehidupan seksual. Namun bukan berarti menopause mengubah bentuk tubuh. Dr. Sebastian, pakar kesehatan reproduksi wanita mengungkapkan, jika tubuh wanita di masa pra menopause tak berubah secara seksual. "Menghindari bercinta hanya akan memperburuk kondisi wanita. Atasi kekeringan dengan gel lubrikasi dan lakukan seks seperti biasa. Ketika darah mengalir lancar ke organ genital, jaringan di seputar organ genital akan lebih sehat," ujar Sebastian.
Semburan panas dan kelelahan yang kerap dikaitkan dengan gejala pra imenopause dapat mengurangi performa seks Anda. Namun ini dapat diatasi. Bicarakan dengan dokter soal obat hormonal yang mungkin perlu dikonsumsi.
Sisi baiknya, jelang pra menopaus bisa menjadi waktu bereksperimen atau mencari kebebasan seks yang tak Anda miliki ketika masih dapat melakukan seks dengan cara biasa. "Anda mungkin dapat mulai berkenalan dengan sex toy, stimulasi diri, atau mencoba posisi baru," saran Mc Garth, ahli seks dan reproduksi wanita.
Mitos 4: Terlalu Letih untuk Seks
Fakta : Kerapkali wanita berpikir, di usia yang sudah tidak muda kemampuan seks juga berkurang seiring keletihan yang dirasakan dalam tubuh yang semakin dimakan usia. Namun kebanyakan kata-kata "Saya terlalu letih untuk bercinta" hanyalah alasan untuk menghindari seks.
Kehabisan energi karena aktivitas memang dapat menguras hasrat seksual. Jadi, bicarakan dengan dokter untuk melihat kadar tiroid juga kemungkinan Anda mengalami anemia. Perhatikan kembali gaya hidup Anda. Mungkin Anda butuh menanamkan kembali komitmen serta memenuhi kebutuhan tidur yang sehat. Cobalah atur kembali waktu tidur dan buang beberapa kebiasaan buruk seperti menonton televisi di kamar tidur atau mengerjakan tugas di dalam kamar tidur sehingga mengganggu waktu tidur. Jika Anda seorang "morning person", cobalah sedikit seks di pagi hari dan jika memungkinkan sedikit make-out di saat petang.
Mitos 5 : Tak Perlu Gunakan Alat KB
Fakta : Jangan naif. Banyak kejadian ibu-ibu yang sudah berusia dan mereka kesundulan. Sulit untuk memastikan Anda telah berhenti berovulasi bahkan ketika Anda tengah mengalami pra menopause. "Untuk memastikan Anda tak lagi butuh alat KB, dokter perlu melakukan tes darah dahulu untuk melihat kadar hormon FSH (follicle stimulating horomone) dalam darah yang menunjukkan seseorag masih subur. Kadar FSH cenderung fluktuasi selama pra menopause. Dan, dalam kadar rendahpun, ini dapat menyebabkan seseorang mengalami pembuahan," ungkap Dr. Sebastian.
Inilah mengapa, sebaiknya wanita di usia 40 tahun sekalipun tetap menggunakan alat KB.
Mitos 6 : Wajar Jika Hasrat Seks Turun Karena Usia Tak Lagi Muda
Fakta : Bisa jadi malah sebaliknya. Sebagaimana wanita muda yang semakin berhasrat akan seks. Wanita usia 40 tahunan juga memiliki hasrat seks. Jika Anda kurang berhasrat atau tidak berhasrat seksual, coba konsultasikan dengan dokter untuk melihat kondisi medis sebenarnya. Bisa jadi ada gangguan tiroid atau perkembangan kanker yang sedang diidap dan mengganggu hasrat seksual. Diluar itu, libido akan lebih baik ketika Anda merasa terkoneksi dengan pasangan. Berapa intensitas seks yang dikatakan masih normal? Sangat relatif. Bagi beberapa pasangan, seks sekali sebulan merupakan hal yang wajar. Namun bagi pasangan lain, seks tiga kali seminggu adalah takaran wajib. Cari tahu sendiri, berapa banyak seks yang Anda biasa lakukan bersama pasangan untuk menjadi ukuran normal intensitas seks bersama pasangan.
Mitos 7 : Saat Usia Bertambah, Hal yang Bangkitkan Seks Pun Berubah
Fakta : Sebenarnya ini adalah fakta dari renggangnya hubungan dengan pasangan, bukan kenyataan dari proses penuaan. Anda mungkin merasa bosan dan jenuh dengan pasangan (begitu pula sebaliknya). Jadi, cobalah cari tahu dengan berkonsultasi pada dokter atau ahli. Sementara waktu, cobalah menonton video porno, membaca buku-buku tentang seks, dan memperbaiki keadaan. Selain itu, cobalah hal-hal baru dalam kehidupan percintaan Anda berdua.
Mitos 8 : Jika Tak Pernah Orgasme Hebat, Sudah Terlambat Di Usia 40 an
Fakta : Banyak orang mengaku baru merasakan multiple orgasme saat setelah memiliki dua anak. Seks juga soal pengalaman. Temuan baru akan sensasi atau kepercayaan diri, merupakan modal untuk mendapatkan orgasme yang lebih baik. Cobalah mulai berdialog soal apa yang Anda inginkan saat bercinta. Perhatikan, apakah Anda bercinta saat sedang stres. Atau, berapa sering Anda bertengkar dengan pasangan. Semua hal dapat mempengaruhi kemampuan Anda mencapai klimaks. Namun tidak pernah ada kata terlambat untuk mengeksplorasi apa yang membangkitkan hasrat seksual Anda.
Laili/ dari berbagai sumber
KOMENTAR