"Anda bisa pergi sekarang," katanya.
Dua menit berlalu sebelum akhirnya Kapten Sondheimer menerima tawaran itu.
"Anda bisa mengambil alih," kata Sondheimer, dan ada suara kursinya didorong ke belakang.
Dalam transkrip rekaman kotak hitam Germanwings, pintu kokpit lalu terdengar ditutup. Ternyata, pintu tersebut tidak akan dibuka lagi
Segera setelah itu, pesawat mulai menukik. Alarm otomatis di kokpit terdengar mengumumkan "sink rate", sebuah peringatan bahwa pesawat itu turun terlalu cepat.
Tak lama setelah itu sebuah ketukan terdengar dari pintu kokpit.
Sang Kapten terdengar berteriak ,"Tolong, buka pintu!" Suara Kapten itu diikuti jeritan para penumpang.
Beberapa menit kemudian, ada suara dentaman keras logam. Suara itu diyakini sang Kapten mencoba untuk memecahkan pintu kokpit dengan sebuah kapak.
"Terrain! Pull up! Pull up!" demikian suara peringatan otomatis yang lain di kokpit seperti tercantum dalam transkrip rekaman kotak hitam Germanwings.
"Buka pintu!" teriak Kapten Sondheimer.
Para penumpang terdengar menjerit lagi. Itu merupakan suara terakhir di transkrip tersebut.
Rincian transkrip rekaman kotak hitam Germanwings itu muncul setelah diketahui bahwa Lubitz dirawat karena masalah penglihatannya yang mungkin akan mengancam kariernya sebagai pilot.
Lubitz, 27 tahun, menderita "masalah penglihatan" yang mungkin telah memperparah kondisi kejiwaan yang telah dideritanya selama enam tahun.
Para penyidik akan memeriksa teori bahwa stres berat, yang disebabkan oleh ketakutan bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya sebagai konsekuensi dari masalah penglihatan, mungkin telah mendorongnya untuk bunuh diri dengan menerbangkan Airbus ke sisi gunung di Pegunungan Alpen, Perancis, pada Selasa pekan lalu.
Egidius Patnistik/Kompas.com
KOMENTAR