Halo Dok, saya (31) dengan BB 64 kg dan TB 162 cm. Dalam waktu dekat ini, saya berencana hamil. Tapi ada hal yang cukup mengganggu pikiran saya. Kedua orang tua saya menderita hipertensi. Apakah saya kemungkinan juga menderita penyakit yang sama? Perlu dokter ketahui, saya belum pernah memeriksakan diri pada dokter untuk mengetahui apakah saya hipertensi atau tidak.
Kalau saya ternyata hipertensi juga, apakah saya bisa menjalani kehamilan dengan lancar? Apa menu makanan yang baik buat saya dan janin saya kelak? Adakah makanan yang pantang dikonsumsi? Saya mohon bantuan Dokter dan terima kasih atas penjelasannya.
Ririh - Semarang
Ibu Ririh di Semarang, saat ini keadaan gizi Ibu dalam keadaan normal dan sudah siap bila Ibu ingin merencanakan kehamilan. Namun, saya sangat memahami apabila saat ini Ibu mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya hipertensi, mengingat kedua orang tua Ibu menderita hipertensi. Kekhawatiran Ibu memang beralasan karena gejala hipertensi bisa diturunkan dari orang tua.
Untuk itu, apabila Ibu memang merencanakan kehamilan, sebaiknya Ibu memeriksakan tekanan darah Ibu terlebih dahulu sebelum hamil dan pada saat hamil kelak. Kenaikan tekanan darah selagi hamil apabila tidak disertai gejala-gejala lainnya merupakan keadaan yang biasa terjadi selama kehamilan. Namun, apabila kenaikan tekanan darah tersebut disertai dengan bengkak di pergelangan kaki dan air kencing yang keruh (karena ada protein), maka keadaan tersebut preeklamsia. Perlu diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan ibu dan Untuk menghindari terjadinya preeklamsia sebaiknya Ibu banyak istirahat selama kehamilan. Lakukan kontrol kesehatan secara rutin sesuai anjuran dokter/bidan yang menangani supaya bisa menjalani kehamilan dengan lancar. Pantang mengonsumsi garam, minum obat-obat tertentu, suplementasi kalsium dan lainnya ternyata tidak memberikan efek yang menguntungkan untuk mencegah terjadinya preeklamsia. Sekali lagi, yang terpenting adalah dengan melakukan kunjungan ke klinik terdekat untuk memeriksakan kesehatan Ibu secara teratur. Jadi, jangan terlalu dikhawatirkan ya Ibu.
KOMENTAR