Saya (29) ibu seorang putri (16 bulan, sudah disapih sejak sejak usia 12 bulan), kini ingin hamil lagi tapi belum juga terwujud meski kami tidak memakai kontrasepsi apa pun. Pada 20 Februari, saya melakukan pap smear. Hasilnya terjadi peradangan, terdapat sel gepeng parabasal mengalami keratinisasi; bakteri coccoid sedikit; tidak ditemukan sel dysplasia, sel ganas; kesimpulan cervicitis erosif (class II).
Dokter kandungan pertama menyarankan dilakukan pembakaran untuk menyembuhkan peradangan. Sedangkan dokter kandungan II mengatakan tak perlu dibakar karena radangnya kecil dan saya hanya diberi obat-obatan, di antaranya Flagystatin. Pada pemeriksaan berikut, saya diberi Profertil, tapi belum diketahui apakah radangnya sudah sembuh atau belum.
Apakah hasil pap smear tersebut yang menyebabkan saya belum hamil juga? Benarkah radangnya harus disembuhkan dulu agar bisa hamil? Apa penyebab radang tersebut dan bisakah sembuh total, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengobatan?
Merry - Semarang
Servisitis adalah infeksi (radang) pada mulut rahim yang dapat disebabkan kuman-kuman atau virus. Misalnya, bakteri streptokokus, jamur Candida albicans atau virus HPV yang dapat menimbulkan kanker mulut rahim. Oleh karena itu, setiap radang pada mulut rahim harus disembuhkan sampai tuntas.
Pemeriksaan dasar yang diperlukan adalah memastikan kuman penyebabnya. Untuk bakteri, dapat dilakukan melalui pembiakan kuman dan tes sensitivitas terhadap antibiotika dari cairan vagina. Sedangkan untuk virus, lebih sulit lagi karena memerlukan teknologi canggih guna memastikannya. Setelah kuman penyebabnya dapat diketahui, barulah pengobatan yang tepat dan rasional dapat diberikan.
Teknik pembakaran mulut rahim dengan listrik atau zat kimia tertentu dapat dilakukan bila pengobatan gagal atau kerusakan mulut rahimnya terlalu luas. Selain itu, suami Ibu perlu juga diperiksa apakah ia menderita infeksi atau tidak pada alat kelaminnya. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya infeksi/fenomena bola ping pong. Bila masih ada infeksi pada organ kandungan, maka kemungkinan untuk hamil jadi berkurang, sebab sperma atau embrio akan dirusak oleh kuman-kuman tersebut.
Pemeriksaan lain yang juga perlu Ibu jalani adalah memastikan saluran telur ibu terbuka, tes histerosalpingografi (HSG), hormon Ibu normal (analisa hormon), tak ada kelainan pada organ kandungan (USG transvaginal) dan pemeriksaan sperma (analisa sperma) suami Ibu.
KOMENTAR