Langkah pertama dalam mengelola DM selalu dimulai dengan pendekatan nonfarmakologis, yaitu berupa perencanaan makanan/terapi nutrisi medik, aktivitas fisik, dan penurunan berat badan jika didapati berat badan lebih atau obesitas. Bila dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes belum tercapai, maka dilanjutkan dengan penggunaan obat atau intervensi farmakologis.
Tujuan terapi untuk pasien DM adalah mengurangi gejala yang disebabkan hiperglikemi, mengurangi komplikasi makrovaskular dan non mikrovaskular dari DM, dan membuat pasien menjalani pola makan dan gaya hidup yang normal. Untuk mencapai target ini, dokter harus mengindentifikasi target penurunan kadar gula darah untuk setiap pasien, memberikan pengobatan yang sesuai, dan mengontrol ketat komplikasi yang mungkin dialami pasien.
Selain itu, menurut Tri Juli, terdapat 2 strategi yang dapat dilakukan dalam mengendalikan diabetes, yaitu pertama menciptakan gerakan massal di masyarakat untuk membentuk budaya sehat yaitu mengubah budaya pola makan dan olahraga rutin.
Pekerjaan kedua adalah memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat yang sebenarnya merupakan bentuk respon terhadap masalah kesehatan yang ada. Memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan juga berarti meningkatkan kapabilitas petugas terhadap masalah diabetes melitus tipe 2, baik dari pelayanan primer sampai pelayanan tersier.
Waspadai Komplikasi
Komplikasi kronis penyakit DM yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Gangguan pada lemak tubuh (lipid)
Gula dapat diubah menjadi salah satu fraksi lemak yaitu trigliserida. Kadar trigliserida, LDL, dan kolestrol sering tinggi pada penderita diabetes, sehingga penderita DM cenderung mempunyai risiko yang besar untuk mengalami penyakit penyempitan pembuluh darah yang dapat menuju ke arah penyakit jantung koroner, stroke, dan Peripheral Arthery Disease (PAD).
2. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit-penyakit yang terkait dengan jantung dan pembuluh darah. Adapun yang termasuk dalam penyakit kardiovaskular antara lain penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah besar dan gangguan pada pembuluh darah kecil. Gangguan pada pembuluh darah kecil nantinya dapat menyebabkan kerusakan mata, ginjal dan gangguan saraf.
Penyakit kardiovaskular dapat terjadi pada penderita DM maupun bukan penderita, namun penderita diabetes mellitus memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih besar. Wanita dengan diabetes mellitus berisiko menderita penyakit kardiovaskular 4-6 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita tanpa DM, sedangkan pria dengan DM berisiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan pria yang bukan penderita.
Hasto
KOMENTAR