* Pembilasan vagina
Dilakukan dengan air atau dengan tambahan larutan obat segera setelah terjadi hubungan intim juga bisa menjadi sarana kontrasepsi. Tujuannya untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina. Namun cara ini bisa gagal bila sperma dalam jumlah besar sudah terlanjur memasuki serviks uteri (mulut rahim).
KB DENGAN OBAT
Penggunaan kontrasepsi dengan obat-obatan dilakukan dalam bentuk pil, suntik, dan susuk. Yang dimaksud obat adalah hormon; ada yang mengandung hormon progesteron saja, ada yang merupakan kombinasi estrogen dan progesteron. "Kedua macam hormon ini dapat mencegah terjadinya ovulasi."
* Pil
Ada yang terbuat dari progesteron, ada yang kombinasi antara progesteron dan estrogen. Cara menggunakannya diminum tiap hari, dengan sistem 28 atau 22/21. Yang pertama, diminum terus tanpa henti. Sedangkan yang kedua, diminum terus dan kemudian dihentikan untuk memberi kesempatan menstruasi.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon dalam pil mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditebus sperma, membuat lapisan dalam dinding rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, menghambat jalannya saluran telur sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.
Bagi wanita yang haidnya kurang dari 4 hari, sebaiknya menggunakan pil yang mengandung banyak estrogen. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan estrogen rendah.
Bukan berarti penggunaan pil KB tak ada efek sampingannya, lo. Yang komponen estrogennya tinggi akan menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan meningkat, sakit kepala, serta perdarahan banyak saat menstruasi. Yang progesteronnya tinggi, maka payudara akan menjadi tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, serta liang sanggama kering.
Tapi, keuntungan yang dipetik pun tak sedikit. Sebut saja, pil dapat meningkatkan libido, menyembuhkan penyakit endometriosis, haid juga menjadi teratur, serta mengurangi nyeri haid.
Nah, kebobolan KB pil sering terjadi karena faktor lupa si pengguna. "Karena harus rutin dilakukan tiap hari, mungkin terlupa satu dua kali sehingga terjadi kehamilan." Terlebih lagi pil itu yang setengah mengandung estrogen, yang setengah lagi mengandung progesteron. Nah, progesteron bila tetap dikonsumsi pada orang yang hamil, justru malah memperkuat kehamilannya. Makanya orang yang terancam keguguran akan diberikan progesteron.
* Suntikan
KOMENTAR