Sakit kepala memang bisa disebabkan stres, gangguan mata, kurang tidur, dehidrasi, atau terlalu banyak minum kopi. Tapi, serangan sakit kepala mendadak dan sakitnya benar-benar tak tertahankan merupakan pertanda adanya perdarahan di otak. Yuk, kenali tanda-tanda serius tadi dan segera ke UGD (Unit Gawat Darurat) untuk meminta bantuan ahlinya karena tindakan ini berpeluang menyelamatkan nyawa Anda.
Kelumpuhan di tangan atau kaki, rasa geli, mati rasa, bingung, pening, pandangan kabur, lidah terasa kelu, sulit menemukan kata-kata, dan perasaan lemah lunglai, terutama pada salah satu sisi wajah atau tubuh.
Semua tanda tersebut merupakan gejala stroke akibat pecahnya atau terblokirnya pembuluh-pembuluh darah di otak. Akibatnya, suplai oksigen ke otak terhambat dan bisa menyebabkan kematian.
Seberapa parah gejala yang ditunjukkan tentu tergantung dari bagian otak yang terkena. Kalau pembuluh darah utama, yang bersangkutan mungkin akan mengalami kelumpuhan di salah satu sisi tubuhnya dan kehilangan fungsi tubuh seperti berbicara dan memahami. Bila pembuluh darah kecil mengalami penyumbatan, mungkin hanya bagian tangan atau kaki yang mengalami kelumpuhan.
Jadi, begitu Anda mengalami gejala-gejala tadi, segera ke UGD yang memungkinkan Anda mendapat terapi untuk menangani stroke akibat penggumpalan atau penyumbatan pembuluh darah. Agar tak menimbulkan kecacatan permanen, penanganan terhadap penyumbatan pembuluh darah ini harus diberikan dalam tiga jam pertama setelah gejala muncul. Tapi, pengobatan terbaru kabarnya bisa diberikan dalam tenggang waktu yang lebih lama.
Dalam hal ini, penderita memang harus berpacu melawan waktu. Penanganan yang cepat berpotensi mencegah matinya saraf-saraf otak yang bisa berlanjut menjadi kecacatan otak secara permanen. Sementara untuk bisa pulih seperti sedia kala tentu butuh waktu yang tidak singkat.
Rasa sakit atau tak nyaman di dada; rasa sakit di lengan, rahang atau leher; keringat dingin; lemah lunglai; mual; gemetar; serasa mau pingsan atau hanya bisa bernapas pendek-pendek.
Tanda-tanda tersebut memang merupakan terjadinya serangan jantung. Kalau Anda mengalami beberapa gejala tadi, segera panggil ambulans dan minta langsung diantar ke UGD.
Sayangnya, tidak semua orang yang mengalami serangan jantung merasakan sakit hebat serasa ada sesuatu yang menekan dadanya maupun keluhan seolah mengalami gangguan pencernaan. Beberapa orang di antaranya, yakni wanita, para lansia, dan penderita diabetes, boleh jadi mengalami serangan jantung "tanpa" keluhan rasa sakit. Gejala-gejala yang umumnya terjadi adalah perasaan lemah lunglai, mendadak pusing, jantung serasa dipukuli palu besi, napas tersengal-sengal, banjir keringat dingin, mual, dan gemetar.
Mencermati tanda-tanda serangan jantung memang penting, tapi cobalah pahami sesuai kondisi individu. Setiap orang bisa saja mengalami sesak di bagian dadanya, tapi Anda tidak lantas berlari-lari sambil mengatakan, "Saya kena serangan jantung, nih!" Namun kalau disertai gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, di antaranya keringat dingin, berarti memang ada gangguan serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut sesegera mungkin.
Betis terasa begitu lunak namun sakit, nyeri di daerah dada, napas tersengal-sengal, ataupun batuk mengeluarkan darah.
KOMENTAR