Itu semua merupakan tanda adanya penggumpalan darah yang membahayakan di kaki. Terlebih bila muncul setelah duduk untuk jangka waktu lama, seperti naik pesawat atau berkendara jarak jauh. Tanda-tanda ini juga bisa muncul jika terbaring lama setelah operasi.
Darah pasti akan tertahan di kaki saat Anda duduk atau berbaring untuk jangka waktu lama. Kalau darah yang tertahan tadi membentuk gumpalan sehingga terdapat bekuan di kaki, betis pun mengalami pembengkakan, sakit dan terasa empuk ketika disentuh, maka kondisi Anda patut dievaluasi.
Kalau Anda mendadak sakit di bagian dada dan napas jadi tersengal-sengal, mungkin saja gumpalan darah tersebut sudah pecah kemudian ikut dalam peredaran darah menuju paru-paru. Kondisi seperti ini jelas amat membahayakan, jadi jangan menunda-nunda untuk segera ke UGD.
Ada darah di dalam air seni namun tanpa disertai keluhan sakit.
Batu ginjal, infeksi kandung kemih atau prostat merupakan penyebab adanya darah dalam air seni. Jadi, kapanpun Anda melihat ada darah dalam air kencing, segeralah ke dokter. Hal ini juga berlaku meski Anda tak merasakan keluhan sakit sama sekali.
Kanker ginjal, saluran kemih, kandung kemih atau prostat juga dapat menyebabkan perdarahan dalam sitem perkemihan. Kalau kanker di tempat-tempat tadi masih relatif kecil dan bisa diobati, boleh jadi memang tidak menyebabkan rasa sakit. Jadi, jangan abaikan gejala penting tadi. Adanya darah dalam air seni mungkin saja hanya merupakan gejala awal mengenai gangguan serius yang perlu didiagnosis segera.
Gejala asma yang tidak membaik maupun memburuk.
Serangan asma biasanya ditandai bunyi mengi atau kesulitan bernapas. Kalau serangan asma tak memperlihatkan kemajuan atau kemunduran, pasien sebaiknya segera dilarikan ke UGD untuk mendapat penanganan semestinya.
Serangan asma yang dibiarkan tidak tertangani akan melumpuhkan otot-otot pernapasan dada atau setidaknya mengalami kelelahan. Apalagi dalam keadaan seperti itu, penderita sebetulnya perlu pelega pernapasan dalam dosis lebih tinggi. Fungsi paru-paru yang menurun juga membutuhkan pengukuran tepat menggunakan peralatan cangggih untuk mengetahui seberapa baik kemampuan paru-parunya menjalankan tugas memasukkan dan mengeluarkan udara.
Asma juga menyebabkan penderita sulit bernapas, otot-otot pernapasan pun berpeluang mengalami keletihan sehingga volume pertukaran udara di paru-paru akan menurun. Akibatnya, kadar oksigen menurun sementara kadar CO2 dalam darah justru meningkat. Padahal terbentuknya CO2 dalam darah memiliki efek menenangkan pada otak yang membuat Anda merasa mengantuk. Anda juga mungkin akan kehilangan motivasi atau energi untuk bernapas.
Makanya, seseorang dengan gangguan asma bisa jadi kelihatan lebih santai dan tak bersusah payah bernapas meskipun sebenarnya dalam tenggang waktu 6 - 8 jam kondisi ini akan memburuk. Boleh jadi itulah salah satu tanda adanya keletihan sistem pernapasan. Bukan tidak mungkin, lho, yang bersangkutan benar-benar berhenti bernapas. Di titik inilah sebetulnya yang bersangkutan dalam keadaan kritis yang membahayakan jiwanya.
Menurut ahli, salah satu pertimbangan terpenting adalah sudah berapa lama serangan asma bertahan. Jika Anda terlahir dengan gangguan pernapasan, jangan menunggu sampai berjam-jam, meskipun Anda mungkin kelihatannya baik-baik saja. Jadi, jangan tunda-tunda lagi untuk segera ke UGD.
Depresi dan keinginan bunuh diri
Saat mengalami depresi, ada sebagian orang yang mengalami sakit dada yang tidak tertahankan atau napasnya sedemikian tersengal-sengal. Tentu saja kondisi seperti ini pun bisa berujung pada kematian.
Depresi juga bisa menjadi masalah yang sangat sangat serius karena tidak jarang penderitanya nekad bunuh diri. Cukup banyak penderita yang enggan mencari pertolongan saat dilanda depresi karena mereka pikir mereka pasti akan dianggap gila, tak cukup tangguh atau bukan laki-laki sejati. Mereka dipaksa untuk memahami bahwa ada ketidakseimbangan kimiawi dalam otak mereka. Padahal depresi merupakan penyakit, sama halnya dengan penyakit lain.
Gejala-gejala depresi mencakup kesedihan dan keletihan yang luar biasa, cemas berlebih, perubahan pola tidur, dan hilangnya selera makan. Depresi dapat diatasi dengan obat-obatan dan terapi psikis. Kalau Anda punya pikiran untuk bunuh diri, jangan dipendam sendiri, segeralah curhat ke seseorang yang bisa dipercaya atau berkonsultasilah kepada psikolog.
Paskaria
KOMENTAR