TabloidNova.com - Margot Woelk (96) adalah satu-satunya anggota tim pencicip makanan untuk Hitler yang masih hidup. Di masa mudanya, ia bersama 15 perempuan lain mempertaruhkan nyawa setiap hari, mencicipi makanan sebelum dilahap oleh Adolf Hitler dan memastikan tak ada racun dalam makanan yang disediakan bagi pemimpin NAZI tersebut.
Setelah sekian lama bungkam, Margot akhirnya buka suara soal pengalamannya itu kepada sebuah kanal televisi di Jerman.
"Bayangkan bagaimana rasanya mengetahui bahwa apapun yang Anda makan bisa jadi santapan terakhir dalam hidup Anda?" ungkapnya. Margot yang saat itu berusia 25 tahun bertugas memastikan, tak ada racun di atas piring Hitler.
Kelimabelas wanita muda pencicip makanan Hitler tersebut tinggal di markas besar Hitler yang dijaga ketat di wilayah Prussia, Jerman, selama Perang Dunia Kedua. Mereka sendiri tak pernah bertatap langsung dengan Hitler. Sebelum waktu makan sang diktator, petugas akan membawakan piring berisi makanan Hitler kepada para wanita pencicip ini di sebuah sel. Jika makanannya dianggap aman dari racun, barulah hidangan itu disajikan kepada Hitler.
Margot berkata, "Dia adalah seorang vegetarian dan hanya makan makanan hambar yang terdiri dari nasi, pasta, kacang polong, dan kembang kol."
Setiap kali akan mencicipi makanan tidak menarik tersebut, "Beberapa gadis mulai meneteskan air mata, karena mereka begitu takut," kisahnya kepada saluran RBB Berlin. "Kami harus makan semuanya dan setelah itu, kami harus menunggu selama satu jam. Setiap kali, kami sangat ketakutan apabila benar ada racun di makanan yang telah kami makan."
Dan jika ternyata makanan yang disantapnya tak beracun, "Kami menangis seperti anjing karena kami lega, sekali lagi kami selamat dari maut."
Margot sendiri sesungguhnya bukanlah seorang NAZI. Ia dipaksa menunggalkan apartemennya di Berlin karena terkena bom pada tahun 1941. Akibat perang, ia juga terpisah dari suaminya yang seorang tentara, Karl. Margot kemudian melarikan diri ke kota Parcz (kini bernama Partsch) di Polandia.
Di kota itulah, ia didaftarkan oleh Walikotanya sebagai gadis pencicip makan Hitler. Suatu malam, salah seorang anak buah Hitler menjemputnya dengan paksa dan memasukkannya ke markas Hitler yang dijaga sangat ketat. Di markas itu pula, Margotdiperkosa oleh salah satu perwira SS, sebuah luka yang terus dibawanya hingga kini.
Margot adalah satu-satunya pencicip makanan yang bertahan hidup. Rekan-rekannya yang lain diduga telah dieksekusi dengan cara ditembak oleh Tentara Merah pada Januari 1945. Margot beruntung, karena ia berhasil melarikan diri dari Prussia di suatu malam.
Butuh waktu nyaris dua dekade bagi Margot untuk bicara tentang pengalaman hidupnya ini. Selain diperkosa dan hidup dalam pelarian, ia juga mengingat satu hal lagi dengan getir. "Aku tak pernah melihat Hitler. Tapi setiap hari aku mempertaruhkan nyawa untuknya..."
Wikkianto / Sumber: Telegraph
KOMENTAR