Kepada wartawan, Rikwanto menjawab jika hal tersebut mengindikasikan jika AKBP tidak ditembak dengan jarak dekat. "Jaraknya tidak dekat sehingga jelaga tidak masuk ke kepala," ujarnya menegaskan.
Saat dikonfirmasi perkiraan berapa meter Brigadir S menembak AKBP Pamudji, penyidik belum memastikan berapa meter S menembak korban. "Bukti itu, hanya memastikan jika jelaga sudah pergi dari laras dengan adanya letusan senapan," ujar Rikwanto sembari menjelaskan mekanisme meletusnya senjata.
Dimana mesiu dari letusan senjata akan berhamburan ke depan dan belakang jika senapan diletuskan. Mesiu yang terbakar akan mengikuti anak peluru hingga habis di udara. Sementara mesiu yang di selongsong akan terkena tangan penembaknya.
Ditegaskan pula oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto, hasil labfor sudah menegaskan di tangan Brigadir S ada sisa mesiu. "Ini sudah menjadi dasar jika S ada saat terjadi penembakan. Juga dengan tidak ditemukannya sisa mesiu di tubuh korban, berarti ada jarak antara tangan pelaku dan korban," ujarnya.
Laili
Laili
KOMENTAR