Beruntung pasangan ini punya kendaraan dan supir pribadi. "Supir selalu saya ajak mudik." Karena mesti melakukan perjalanan panjang, sejumlah persiapan pun dilakukan keluarga ini. Salah satunya, "Sehari sebelum berangkat, supir diminta istirahat. Biar dia fresh sepanjang perjalanan."
Persiapan yang utama, kata Adi, mobil mesti dalam keadaan sehat. "Semua dicek, mulai mesin, rem, ban serep, dan seterusnya. Saya juga menyiapkan dongkrak kalau ada apa-apa di jalan. AC mobil juga mesti diservis agar perjalanan nyaman."
Demi kenyamanan keluarga, terutama Gusti, ia betul-betul menjaga agar tidak terjebak kemacetan di jalan. Caranya, berangkat jauh hari sebelum Lebaran. Tahun ini dan tahun sebelumnya, "Saya berangkat H-7. Sehari atau dua hari setelah Lebaran, saya langsung pulang."
Tips dari Adi, persiapkan barang yang mesti dibawa jauh-jauh hari. Buat Adi yang penting adalah oleh-oleh, pakaian, logistik, obat-obatan. "Kecenderungan kita, apa-apa mesti dibawa. Jadinya, mobil malah penuh dan membuat suasana sesak. Barang yang perlu saja yang dibawa dan siapkan beberapa hari sebelumnya. Misalnya, pakaian saya, satu kopor dengan pakaian istri. Pakaian anak-anak di koper lain. Biasanya kalau persiapannya mepet, jadinya malah stres. Buntutnya ada saja barang yang ketinggalan."
Adi menyarankan, bagi yang punya anak kecil, mainan anak dan kaset /CD lagu anak-anak jangan dilupakan. begitu pula makanan favorit mereka. "Pernah tahun lalu, saya kena macet meski sudah berangkat jauh hari. Akibatnya, Gusti sempat bete. Untunglah saya sudah siapkan mainan dan kaset kesukaannya. Ketika dia bermain dan dengar lagu kesayangan, dia merasa nyaman lagi. Buat Gusti, dia senang kalau mobil berjalan karena suasana berganti. Tapi, begitu berhenti, dia bisa ngambek. Nah, dengan bermain, dia tetap nyaman. Pokoknya, sepanjang perjalanan, saya putar terus lagu kesayangannya."
Yang tak kalah penting, "Organisasi waktu. Saya selalu pilih berangkat pagi-pagi sekali. Anak-anak diminta tidur lebih cepat lalu jam 03.00 dibangunkan, jam 04.30 berangkat. Saya juga istirahat cukup untuk menemani sopir ngobrol. Kesegaran sopir sangat saya jaga."
Sekitar jam 08.00, istirahat sebelum sampai Cirebon. " Satu jam kemudian jalan lagi. Nanti sekitar jam 13.00, berhenti untuk istirahat lagi. Jam-jam ini adalah puncak rasa letih, makanya istirahat lebih lama, sekitar 1,5 - 2 jam. Setelah segar, baru berangkat lagi. Normalnya jam 16.00 sudah sampai di kampung halaman. Paling telat, sebelum magrib."
Saat kembali ke Jakarta, Adi menerapkan pola yang sama. Dengan cara ini, "Perjalanan mudik selama ini nyaman-nyaman saja," tuturnya.
Henry Ismono
KOMENTAR