Sementara Balebarang mengerjakan pekerjaan besar seperti interior dan membangun rumah, BR menerima permintaan seperti memperbaiki keran yang bocor, dinding yang retak atau kena rembesan, AC, mengecat ulang rumah, mengganti pagar, kanopi, korden atau keramik lantai. Bahkan sekadar mengganti lampu di langit-langit yang tinggi pun dilayani. "Yang paling sering adalah atap bocor dan dinding rembesan. Ada juga yang minta perbaikan pompa, kamar mandi, dan listrik."
Layanan yang diminta, menurut Mei, nilainya memang tidak selalu besar, hanya ratusan ribu rupiah. Namun, Mei punya alasan tersendiri untuk menerimanya. "Saat interior rumahnya dikerjakan Balebarang, klien sering bertanya, bisa enggak, kami sekalian memperbaiki hal-hal kecil? Saya pikir, daripada tim mandor menganggur pas tidak ada proyek, lebih baik saya serahkan pekerjaan kecil-kecil itu pada mereka," jelas Mei yang usahanya punya alamat blog http://benerinrumah.wordpress.com.
Rupanya, pekerjaan kecil seperti ini makin lama makin banyak diminta klien. Akhirnya, sekitar empat bulan lalu, Mei resmi mendirikan BR, yang di luar dugaan sambutannya cukup bagus. Meski jangkauannya baru sebatas Jabodetabek, tapi tak sedikit permintaan dari luar kota.
Mei tak mau main-main dengan tukang yang mengerjakan tugas klien. Tukang yang ia kirim harus benar-benar bisa dipercaya, karena menyangkut keamanan benda-benda di rumah klien, sekaligus reputasi bisnis Mei sendiri. "Banyak orang yang tidak tahu ke mana harus cari tukang, kalaupun ada, dia enggak tahu tukang ini bisa dipercaya atau tidak. Kalau tukang yang sekarang, sudah lebih dari 10 tahun ikut kami, jadi kami sudah kenal betul secara kualitas pekerjaan maupun kepribadian."
Survei Gratis
Selain menggaransi keamanan barang klien, BR yang dalam seminggu mendapat 2-3 klien baru, juga menggaransi pekerjaan tukangnya selama tiga bulan. Setelah klien memberitahu perbaikan yang diinginkan lewat email, blog BR atau telepon, tim BR akan menyurvei rumah klien. Dua hari kemudian, tim BR akan memberi jawaban survei berikut biaya perbaikannya.
"Kami tidak mengenakan biaya apa pun untuk survei," papar Mei yang mengaku harga BR cukup terjangkau karena sama dengan harga tukang di pasaran. "Hanya saja, ada biaya tambahan untuk ongkos transpor untuk tukang dan peralatan yang kami kenakan."
Memperbaiki atap bocor, misalnya, ongkosnya mulai Rp 150 ribu/m2. Pengecatan ulang dinding/plafon mulai Rp 25 ribu/m2, memperbaiki lantai keramik, parket atau vinil biayanya mulai Rp 100 ribu/m2, dan service AC Rp 50 ribu/buah. "Yang biasanya diabaikan orang adalah atap. Padahal, harusnya lima tahun sekali struktur atap dicek, juga listriknya. Sebab, kabel listrik yang lewat plafon bukan tidak mungkin digigiti tikus, lalu jadi penyebab kebakaran."
Mei mengakui, pasti ada yang pasang tarif lebih murah dari BR. Namun, ia optimis karena punya kelebihan. Misalnya, BR membantu mempertimbangkan desain, memilih bahan, warna, dan tidak mempermainkan bahan. Selain itu, BR tidak mengenakan uang muka, kecuali untuk pekerjaan yang nilainya di atas Rp 5 juta. Biaya baru ditagihkan ketika pekerjaan sudah selesai.
Agar tidak terlalu banyak perbaikan yang harus dilakukan sekaligus, Mei menyarankan pemilik rumah untuk merawat secara baik-baik. "Meski rusaknya kecil-kecil, kalau banyak harganya bisa jatuh ketika dijual. Sebaiknya, sisihkan uang secara teratur untuk dana perbaikan rumah."
HASUNA DAYLAILATU
KOMENTAR